kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Angela Merkel menghardik Barack Obama


Kamis, 24 Oktober 2013 / 11:18 WIB
Angela Merkel menghardik Barack Obama
ILUSTRASI. Minuman keras beralkohol jenis bir Anker Beer produksi PT Delta Djakarta Tbk di hipermarket Jakarta Selatan (13/2/2015). Delta Djakarta (DLTA) Akan Tebar Dividen Rp 300 per Saham.


Sumber: BBC |

BERLIN/LONDON. Dugaan penyadapan komunikasi yang dilakukan Amerika Serikat (AS) makin serius. Setelah Prancis yang melabrak Paman Sam, kini giliran perempuan nomor satu di Jerman yakni Kanselir Angela Merkel yang kesal dengan kebijakan AS.

Ia langsung menghubungi Presiden AS, Barack Obama setelah menerima informasi bahwa kemungkinan besar AS menyadap telepon pribadinya.

“Praktik penyadapan tersebut adalah tindakan yang tidak bisa diterima,” tukas Juru Bicara Merkel.

Merkel meminta pejabat AS mengklarifikasi seberapa luas pengawasan mereka terhadap Jerman.

Sementara itu Gedung Putih, Obama telah meyakinkan Kanselir Merkel bahwa AS tidak memata-matai komunikasinya.

"AS tidak melakukan dan tidak akan memata-matai komunikasi Kanselir," kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney pada Rabu (23/10).

Akhir-akhir ini, sejumlah negara sekutu menyatakan kemarahan kepada AS karena rentetan dugaan penyadapan yang didasari pada dokumen yang dibocorkan oleh Edward Snowden.

Carney mengatakan kepada wartawan bahwa Washington akan mengusut hal yang menjadi kekhawatiran Jerman, Prancis, serta sekutu AS lainnya, terhadap praktik intelijen AS.

Merusak kepercayaan Jerman

Sayang, juru bicara AS tidak menjelaskan secara spesifik apakah ponsel Merkel telah disadap di masa lalu.

Berlin mengultimatum Washington untuk memberikan penjelasan yang lengkap dan segera. Penyadapan ini dianggap merusak kepercayaan Jerman pada AS sebagai sekutu.

"Di antara sesama kawan dekat selama berpuluh-puluh tahun, Republik Federal Jerman dan AS, seharusnya tidak melakukan pengawasan komunikasi terhadap kepala negara, ujar Merkel.

Merkel banyak dikritik oleh pihak oposisi karena tidak cukup skeptis tentang hal tersebut. Pemerintah Jerman tidak menjelaskan dari mana mereka mendapat informasi penyadapan.

Tapi majalah Der Spiegel, yang telah memublikasikan cerita berdasarkan bahan dari Edward Snowden, mengatakan informasi itu ada karena hasil investigasi mereka.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×