Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Anggota parlemen Rusia, Maria Butina, menilai pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengambil langkah berbahaya yang dapat memicu Perang Dunia III.
Pernyataan ini merespons keputusan AS yang diduga mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan Amerika untuk menyerang wilayah Rusia.
Butina menyebut langkah tersebut sebagai upaya pemerintahan Biden untuk memaksimalkan eskalasi konflik selama masih berkuasa.
"Saya sangat berharap Donald Trump dapat membatalkan keputusan ini jika itu sudah diambil. Keputusan ini benar-benar berisiko memicu Perang Dunia III yang tidak menguntungkan siapa pun," ujar Butina kepada Reuters, Senin (18/11).
Baca Juga: Joe Biden Izinkan Ukraina Gunakan Senjata AS untuk Serang Wilayah Rusia
Laporan Reuters yang mengutip pejabat AS dan sumber lainnya menyebutkan bahwa pemerintahan Biden telah memberi lampu hijau bagi Ukraina untuk menggunakan senjata buatan AS dalam serangan ke wilayah Rusia.
The New York Times juga melaporkan hal serupa. Hingga kini, Kremlin belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah memperingatkan bahwa langkah ini dapat dianggap sebagai keterlibatan langsung NATO, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa dalam perang di Ukraina.
Menurut Putin, serangan semacam itu memerlukan infrastruktur serta personel militer NATO untuk mendukung proses penargetan dan penembakan rudal.
Pada akhir Oktober, Putin menegaskan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia sedang mempertimbangkan berbagai cara untuk merespons kemungkinan serangan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh dari Barat.
Baca Juga: Rusia Hentikan Pasokan Gas ke Austria
Butina juga menyoroti sikap sebagian pihak di Amerika Serikat yang menurutnya tidak peduli dengan potensi bahaya konflik ini.
"Ada beberapa orang di Amerika Serikat yang tidak peduli dengan konsekuensi apa pun, bahkan jika itu memicu kehancuran besar-besaran," kata Butina, yang sebelumnya pernah dipenjara di AS karena menjadi agen Rusia tanpa terdaftar dan kini menjadi anggota parlemen dari partai Rusia Bersatu.