kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.350   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Ukraina Lancarkan Invasi Terbesar ke Rusia Sejak Perang Dunia II


Minggu, 18 Agustus 2024 / 11:20 WIB
Ukraina Lancarkan Invasi Terbesar ke Rusia Sejak Perang Dunia II
Kendaraan militer Ukraina terlihat di jalan, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, dekat perbatasan Rusia di wilayah Sumy, Ukraina 11 Agustus 2024. Pada dini hari 6 Agustus, Ukraina melancarkan invasi terbesar ke Rusia sejak Perang Dunia II.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pada dini hari 6 Agustus, Ukraina melancarkan invasi terbesar ke Rusia sejak Perang Dunia II dengan menyerang wilayah barat Rusia. 

Tanpa tanda-tanda dari Moskow bahwa sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi, Kementerian Pertahanan Rusia bahkan mempublikasikan kabar baik tengah malam sebelumnya, bahwa lebih dari 2.500 tentara yang merebut kota di Ukraina Timur akan menerima penghargaan negara atas keberanian mereka.

Namun, pada pagi harinya, ketika serangan besar dimulai, Kementerian Pertahanan Rusia merilis video kunjungan Jenderal Valery Gerasimov ke zona pertempuran di Ukraina, tanpa menunjukkan kekhawatiran tentang situasi yang berkembang di wilayah Kursk, Rusia. 

Baca Juga: Serangan Drone Ukraina Picu Kebakaran Tangki BBM di Rostov, Rusia

Meskipun gerakan militer ini mengejutkan banyak pihak, dan menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas pengawasan Rusia serta kekuatan pertahanan perbatasannya, serangan itu menyebabkan kepanikan di kalangan penduduk setempat.

Serangan ini juga menunjukkan kegagalan intelijen Rusia, menurut ahli militer Prancis Yohann Michel, yang menyatakan bahwa Rusia mungkin menganggap Ukraina tidak akan melakukan serangan berisiko tinggi seperti itu, terutama dengan pasukan Ukraina yang sedang mundur di garis depan timur. 

Namun, tujuan Ukraina di Kursk tampaknya adalah untuk mengalihkan perhatian pasukan Rusia dari garis depan di wilayah Donetsk.

Pemerintah Rusia baru mengakui serangan ini setelah hampir 12 jam berlangsung. Gubernur wilayah Kursk yang baru, Alexei Smirnov, mencoba mengisi kekosongan informasi dengan memperingatkan penduduk melalui Telegram. 

Sementara itu, tanggapan resmi dari Kementerian Pertahanan Rusia dan Kremlin terlambat, dengan laporan pertama dari otoritas pusat baru muncul sekitar pukul 11 siang waktu setempat.

Baca Juga: Ukraina Gelar Serangan Kilat, Rusia Perkuat Pertahanan Perbatasan

Serangan ini juga memicu eksodus massal penduduk dari kota Sudzha. Meskipun Smirnov berulang kali menegaskan bahwa situasi terkendali, kenyataannya, situasi di perbatasan tetap sulit, dengan pertempuran yang masih berlangsung. 

Hingga kini, lebih dari 100.000 orang telah mengungsi dari wilayah Kursk, dengan Ukraina mengklaim telah menguasai lebih dari 1.000 km persegi wilayah tersebut.

Selanjutnya: Pertamina Geothermal (PGEO) akan Gelar MESOP hingga 287,21 Juta Saham

Menarik Dibaca: Cek 8 Tanda Pacar Anda Belum Move On dari Mantan Kekasih




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×