kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Masyarakat Ukraina Rela Serahkan Wilayah ke Rusia Asalkan Perang Berakhir


Rabu, 24 Juli 2024 / 10:25 WIB
Masyarakat Ukraina Rela Serahkan Wilayah ke Rusia Asalkan Perang Berakhir
ILUSTRASI. Bendera Ukraina yang robek tergantung di kawat di depan sebuah gedung apartemen yang hancur selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (14/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa hampir sepertiga penduduk Ukraina rela menyerahkan sebagian wilayah ke Rusia asalkan perang berakhir.

Survei dilakukan oleh Institut Sosiologi Internasional Kyiv (KIIS) terhadap 1.067 orang pada 16-22 Mei 2024. Hasilnya, 32% akan menyetujui beberapa bentuk konsesi teritorial.

Angka tersebut naik dari hanya 10% dalam survei serupa yang dilakukan tahun lalu dan 19% pada survei akhir tahun lalu.

Baca Juga: Moskow Naikkan Honor Tentara yang Mendaftar untuk Berperang di Ukraina

Meskipun demikian, 55% orang yang disurvei masih menentang pemberian konsesi teritorial apa pun kepada Rusia.

Mengutip Reuters, KIIS mengatakan mereka yang disurvei tidak menganggap konsesi tersebut sama dengan mengakui wilayah tersebut sebagai milik Rusia.

"Sebagian orang siap menunda pembebasan wilayah tertentu hingga masa depan pada waktu yang lebih baik," kata KIIS.

Rusia menduduki sekitar 18% wilayah Ukraina, termasuk semenanjung Krimea yang direbutnya pada tahun 2014.

Baca Juga: Biden Mundur dari Pilpres AS, Zelenskyy: Terima Kasih Telah Mendukung Ukraina

Pasukan militer Ukraina tahun ini mulai memasuki fase yang tidak menguntungkan dalam menghadapi serangan Rusia, terutama sejak serangan balasan mereka gagal menghasilkan kemajuan yang signifikan tahun lalu.

Pada tahun 2022 lalu, Rusia secara sepihak mencaplok wilayah Ukraina di Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia.

Di tahun yang sama, Rusia juga melakukan referendum yang menghasilkan berdirinya negara boneka Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk. Referendum ini secara internasional dianggap ilegal.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×