Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Selasa, Ukraina melancarkan serangan terhadap sasaran di Rusia menggunakan puluhan drone dan roket, menyebabkan kerusakan serius pada kilang minyak besar dan berusaha menembus perbatasan darat negara tenaga nuklir terbesar di dunia itu dengan menggunakan proksi bersenjata.
Baik Rusia maupun Ukraina telah menggunakan drone untuk menyerang infrastruktur penting, instalasi militer, dan konsentrasi pasukan dalam perang yang telah berlangsung lebih dari dua tahun. Selama beberapa bulan terakhir, Kyiv juga telah melancarkan serangan terhadap kilang dan fasilitas energi Rusia.
Rusia menyatakan bahwa proksi Ukraina telah mencoba melintasi perbatasan Rusia dalam setidaknya tujuh serangan yang berhasil dihalau oleh pasukan Rusia. Namun, proksi Ukraina yang berbahasa Rusia mengklaim bahwa mereka telah melanggar perbatasan, klaim yang dibantah oleh Rusia.
Baca Juga: Kenaikan Harga Minyak Dibatasi Oleh Kekhawatiran Permintaan
Dalam salah satu serangan drone Ukraina terbesar terhadap Rusia hingga saat ini, Moskow melaporkan bahwa mereka berhasil menembak jatuh 25 drone Ukraina di wilayah termasuk Moskow, Leningrad, Belgorod, Kursk, Bryansk, Tula, dan Oryol.
Gelombang serangan pesawat tak berawak terus berlanjut sepanjang hari, demikian kata kementerian pertahanan.
Pejabat Rusia melaporkan adanya serangan terhadap fasilitas energi, termasuk kebakaran di kilang Lukoil, pembukaan babak baru di kilang NORSI, dan penghancuran satu drone di pinggiran kota Kirishi, rumah bagi kilang minyak terbesar kedua di Rusia.
Gleb Nikitin, gubernur wilayah Nizhny Novgorod, membagikan gambar truk pemadam kebakaran di samping kilang NORSI dan mengatakan bahwa layanan darurat sedang berupaya memadamkan api di sana.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Jatuh Senin (11/3), Brent ke US$81,53 dan WTI ke US$77,44
“Fasilitas kompleks bahan bakar dan energi diserang oleh kendaraan udara tak berawak,” kata Nikitin melalui Telegram.
Sumber industri yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters melaporkan bahwa unit penyulingan minyak mentah utama (AVT-6) di NORSI rusak dalam serangan tersebut, yang berarti setidaknya setengah dari produksi kilang tersebut dihentikan. Namun, Lukoil menolak untuk berkomentar.
NORSI memurnikan sekitar 15,8 juta ton minyak mentah Rusia per tahun, atau 5,8% dari total minyak mentah olahan, menurut sumber industri.
Perusahaan ini juga menyuling sekitar 4,9 juta ton bensin, 11% dari total produksi Rusia, 6,4% bahan bakar diesel, 5,6% bahan bakar minyak, dan 7,4% bahan bakar penerbangan di negara tersebut, demikian sumber industri.