Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Serangan terhadap fasilitas minyak Rusia menjadi masalah bagi Presiden Vladimir Putin, terutama saat ia berhadapan dengan negara-negara Barat terkait Ukraina. Harga bensin dalam negeri pun menjadi sensitif menjelang pemilihan presiden pada 15-17 Maret.
Rusia memberlakukan larangan ekspor bensin selama enam bulan pada 1 Maret.
Selain Iran, Arab Saudi, dan AS, Rusia juga memiliki cadangan energi yang sangat besar, namun sejak minyak ditemukan di alam liar Siberia Barat pada tahun 1960-an, Rusia sering mengandalkan teknologi Barat untuk mengeksploitasi dan memurnikan minyak mentahnya.
Baca Juga: Paus Fransiskus Serukan Ukraina Harus Berani Bernegosiasi dengan Rusia
Kremlin menyatakan bahwa militer Rusia telah melakukan semua yang diperlukan dan operasi militer di Ukraina akan terus berlanjut.
Rusia juga mengklaim telah menghancurkan lebih dari 15.000 drone yang diluncurkan Ukraina sejak dimulainya perang.
Serangan di Perbatasan
Rusia mengklaim bahwa pasukannya berhasil mencegah serangan dari Ukraina di wilayah barat Belgorod dan Kursk, menimbulkan kerugian besar pada para penyerang. Hal ini terjadi setelah kelompok bersenjata yang berbasis di Ukraina mengklaim telah melancarkan serangan lintas batas.
“Formasi teroris Ukraina, yang didukung oleh tank dan kendaraan tempur lapis baja, berusaha menyerang wilayah Federasi Rusia secara bersamaan,” kata kementerian pertahanan Rusia.
Setidaknya dua kelompok bersenjata yang berbasis di Ukraina dan terdiri dari orang-orang Rusia yang menentang Kremlin mengklaim telah melancarkan serangan melintasi perbatasan barat Rusia pada hari Selasa.
Baca Juga: Minyak Stagnan, Pemangkasan Pasokan OPEC+ Tak Mampu Mengerek Harga
Rusia membantah bahwa kelompok-kelompok tersebut, yang dianggap Moskow sebagai boneka militer Ukraina dan Badan Intelijen Pusat AS, telah memasuki wilayahnya, namun mengatakan bahwa perbatasan tersebut telah diserang di beberapa tempat.
Kantor berita TASS mengutip Dinas Keamanan Federal (FSB) yang mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menewaskan 100 orang dan menghancurkan beberapa kendaraan lapis baja ketika melawan upaya serangan.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengklaim bahwa Ukraina telah menembakkan delapan roket RM-70 dan satu rudal Tochka-U ke wilayah Belgorod.