Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
"Apakah Anda benar-benar percaya bahwa angka-angka di negara yang luas ini, disebut China, dan mereka memiliki sejumlah kasus dan kematian tertentu, apakah ada yang benar-benar percaya akan hal itu?" kata Trump seperti dikutip Reuters.
Beberapa ahli, bagaimanapun, percaya angka kematian di banyak negara lain juga tidak menunjukkan angka sebenarnya. Sebab, beberapa orang yang meninggal karena Covid-19 tanpa diuji atau pergi ke rumahsakit, jadi tidak termasuk dalam penghitungan.
Sementara jumlah kasus virus corona di Wuhan, kota berpenduduk 11 juta jiwa, bertambah 325 setelah revisi, menjadi 50.333 atau sekitar 60% dari total kasus di negeri tembok China.
Baca Juga: Gara-gara virus corona, ekonomi China di kuartal I-2020 kontraksi 6,8%
Topik "Wuhan merevisi angka kematiannya" adalah salah satu yang paling banyak pengguna baca di platform microblogging Weibo. Banyak komentar memuji pemerintah karena mengakui kesalahan dan memperbaikinya.
Dokter dan pejabat pemerintah di Wuhan telah berulang kali ditanya tentang keakuratan jumlah korban tewas oleh wartawan saat status kota ini masih terkunci. Beberapa pejabat mengakui, banyak yang meninggal tidak dihitung pada hari-hari awal wabah.
Tapi, "Tidak mungkin banyak (yang meninggal) karena itu periode yang sangat singkat," kata Wang Xinghuan, kepala salah satu rumahsakit lapangan di Wuhan kepada wartawan pada 12 April lalu seperti dikutip Reuters. Tapi, dia menekankan, dirinya tidak berbicara untuk pemerintah.