kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Gara-gara virus corona, ekonomi China di kuartal I-2020 kontraksi 6,8%


Jumat, 17 April 2020 / 10:25 WIB
Gara-gara virus corona, ekonomi China di kuartal I-2020 kontraksi 6,8%
ILUSTRASI. Pertumbuhan ekonomi China pada kuartal I-2020 negatif


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ekonomi China menyusut untuk pertama kalinya sejak 1992 pada kuartal pertama tahun ini. Biro Statistik China melaporkan, Produk domestik bruto (PDB) China kontraksi 6,8% pada periode Januari-Maret jika dibandingkan kuartal I-2019 lalu

Penyebab utama datang ketika wabah virus corona melumpuhkan produksi dan pengeluaran, serta meningkatkan tekanan pada pemerintah untuk berbuat lebih banyak guna menghentikan meningkatnya kehilangan pekerjaan.

Data resmi tersebut menunjukkan bahwa penurunan PDB China lebih besar dari perkiraan para analis dalam jajak pendapatan yang dilakukan Reuters yakni sebesar 6,5% dan membalikkan ekspansi 6% pada kuartal keempat terakhir tahun lalu.

Baca Juga: Negara Barat meragukan data corona, ini jawaban China

Kontraksi juga merupakan yang pertama di ekonomi terbesar kedua di dunia sejak setidaknya 1992 ketika catatan PDB triwulanan resmi mulai dilakukan. 

Sementara China telah berhasil membuat sebagian besar ekonominya bangkit dan berjalan setelah macet pada Februari. Namun para analis melihat para pembuat kebijakan menghadapi perjuangan berat untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ketika pandemi virus corona telah merusak permintaan global.

Nomura mengharapkan Beijing dapat memberikan paket stimulus dalam waktu dekat, yang dapat dibiayai oleh bank sentral melalui berbagai saluran.

"Namun, tidak seperti siklus pelonggaran sebelumnya, ketika sebagian besar kredit baru digunakan untuk membiayai pengeluaran untuk infrastruktur, properti dan barang tahan lama konsumen, kali ini kami berharap sebagian besar kredit baru akan digunakan pada bantuan keuangan untuk membantu perusahaan, bank dan rumah tangga bertahan krisis Covid-19," kata mereka dalam sebuah catatan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×