Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ant Group Co dikabarkan tengah merencanakan melakukan restruksturisasi bisnis, meskipun bukan bagian inti dari bisnisnya. Langkah ini berpeluang bagi Ant untuk menghidupkan kembali penawaran umum perdana di bursa Hong Kong.
Mengutip Bloomberg, Rabu (26/7), perusahaan yang dulu dimiliki Jack Ma itu sedang mempertimbangkan untuk memisahkan bisnis blockchain, layanan manajemen basis data, dan bisnis internasional dari entitas utama yang akan digunakan untuk mengajukan lisensi holding keuangan di China. Rencana itu juga kabarnya sudah disampaikan kepada beberapa pemegang saham.
Bisnis internasional Ant saat ini mencakup jaringan transaksi yang dikenal sebagai Alipay+ yang memfasilitasi pembayaran lintas batas di antara sejumlah dompet digital di berbagai negara.
Ant juga menjalankan WorldFirst, pembayaran digital satu atap dan platform layanan keuangan untuk usaha kecil yang melakukan perdagangan lintas batas; dan ANEXT Bank, bank grosir digital di Singapura yang dimulai pada Juni 2022.
Baca Juga: Rencana Besar Alibaba dan Dampaknya Terhadap Industri Teknologi China
Setelah restrukturisasi selesai dan Ant mendapatkan lisensi untuk perusahaan induk keuangannya, Ant dapat mempersiapkan IPO di Hong Kong alih-alih listing ganda Shanghai-Hong Kong yang telah dikejar sebelum intervensi menit terakhir oleh pemerintah Xi Jinping pada tahun 2020.
Langkah tersebut dilakukan setelah regulator China menyelesaikan penyelidikan selama hampir tiga tahun terhadap raksasa fintech yang didirikan oleh Jack Ma dengan mengenakan denda 7,12 miliar yuan setara US$ 995 juta bulan ini.
Adapun, orang-orang yang mengetahui rencane tersebut bilang restrukturisasi yang diusulkan mungkin menawarkan bantuan yang sangat dibutuhkan bagi pemegang saham yang terjerat oleh tindakan keras tersebut.
Pada saat yang sama, Ant telah menerima persetujuan dari pemegang saham untuk membeli kembali sebanyak 7,6% saham dengan penilaian sekitar $79 miliar. Itu jauh di bawah kapitalisasi pasar US$ 280 miliar menjelang IPO yang dibatalkan pada tahun 2020, dan turun dari nilai US$ 150 miliar ketika dana global termasuk Temasek Holdings Pte dan Carlyle Group Inc.
Beberapa perusahaan milik negara China yang mengambil bagian dalam putaran pendanaan Ant sebelumnya berencana untuk berpartisipasi dalam pembelian kembali. Pemegang saham memiliki waktu hingga awal Agustus untuk mengambil keputusan.
Dewan Nasional China untuk Dana Jaminan Sosial, bersama dengan China Development Bank Capital Co., membeli putaran penggalangan dana pribadi Ant pada tahun 2015 ketika perusahaan menjual 12,4% saham kepada investor luar dengan penilaian yang dilaporkan sekitar US$ 45 miliar.
Baca Juga: Terlepas Dari Jerat Regulasi Pemerintah China, Ant Bakal Gelar Buyback Saham