kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ant Group menaikkan target IPO jadi US$ 35 miliar


Senin, 21 September 2020 / 18:55 WIB
Ant Group menaikkan target IPO jadi US$ 35 miliar
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Employees are seen at the reception desk of Ant Financial Services Group, Alibaba's financial affiliate, at its headquarters in Hangzhou, Zhejiang province, China January 24, 2018. Picture taken January 24, 2018. REUTERS/Shu Zhang/File Photo


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - CHINA. Ant Group milik Jack Ma akan melantai di bursa efek (IPO) dan membidik dana segar US$ 35 miliar. Nilai tersebut akan mencatatkan rekor penawaran perdana tertinggi di dunia, mengalahkan rekor IPO Saudi Aramco senilai US$ 29 miliar.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (21/9), target IPO itu mempertimbangkan minat investor dan peningkatan nilai valuasi perusahaan sekitar US$ 250 miliar, atau naik dari perkiraan sebelumnya sebesar US$ 225 miliar.

Sebelumnya, perusahaan bidik dana IPO US$ 30 miliar. Pencatatan secara bersamaan dilakukan di Hong Kong dan Shanghai sehingga menjadi IPO terbesar yang pernah ada atau melampaui rekor penjualan.

Baca Juga: Perusahaan asal China bersiap ramaikan bursa Hong Kong

Ant dapat melebihi kapitalisasi pasar Bank of America Corp atau dua kali lebih dari ukuran Citigroup Inc. Di antara bank-bank AS, hanya JPMorgan Chase & Co. yang lebih besar yaitu US$ 300 miliar.

Ant mendapatkan persetujuan dari regulator di Shanghai pada Jumat (18/9) untuk IPO. Rencana tersebut dilakukan di tengah hantaman sejumlah aturan baru untuk mengurangi risiko di sektor keuangan online China.

Regulator telah membatasi sumber pendanaan untuk pinjaman kecil, membatasi suku bunga pinjaman, dan memberlakukan persyaratan modal serta lisensi baru bagi Ant dan perusahaan konglomerasi lainnya.

Ant telah memilih China International Capital Corp., Citigroup, JPMorgan dan Morgan Stanley untuk penjualan saham di Hong Kong.

Perusahaan tumbuh dari aplikasi pembayaran Alipay, sekarang mendapatkan sebagian besar pendapatannya dari memberikan pinjaman konsumen cepat, yang mendorong belanja konsumen China yang terus meningkat.

Perusahaan juga menjalankan bisnis asuransi dan dana pasar uang, selain menyediakan penilaian kredit dan layanan teknologi untuk industri keuangan.

Alipay memiliki 711 juta pengguna aktif, sebagian besar di China, yang menyediakan layanan berbagai transaksi mulai dari kopi cepat hingga properti. Dengan menghasilkan nilai transaksi US$ 17 triliun dalam 12 bulan hingga Juni 2020.

Bagi mereka yang tidak memiliki uang tunai, bisa berbelanja melalui Alipay. Ant menyediakan pinjaman dengan nominal kecil tanpa jaminan melalui layanan Huabei (Just Spend) dan Jiebei (Just Lend).

Layanan pertama berfokus pada pinjaman konsumen cepat untuk pembelian iPhone dan lemari es. Sementara yang kedua membiayai apa pun mulai dari perjalanan hingga pendidikan.

Baca Juga: Anak Usaha Alibaba Meraup US$ 1,3 Miliar dari Penerbitan Saham Baru

Ant menggunakan sebagian modalnya untuk pinjaman ini, tetapi sebagian besar uang itu berasal dari bank, dengan perusahaan bertindak sebagai perantara.

Platform tersebut memberikan pinjaman kepada sekitar 500 juta orang dalam 12 bulan hingga Juni dan mengenakan tarif tahunan untuk pinjaman yang lebih kecil sekitar 15%.




TERBARU

[X]
×