Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
Ketika larangan sebelumnya dicabut oleh Beijing pada tahun 2016, 72 kapal penangkap ikan disertai dengan 28 kapal pemerintah China beroperasi di perairan teritorial di sekitar pulau tersebut selama empat hari.
Kapal penjaga pantai China terus menekan selama 18 bulan terakhir, memasuki perairan teritorial Jepang atau zona yang berdekatan di sekitar pulau dengan sesuka hati dan mengabaikan permintaan untuk pergi.
Baca Juga: Rusia diramal akan salip China sebagai produsen emas teratas dunia di 2029
“Tampaknya China berusaha untuk menggantikan penjaga pantai Jepang di perairan tersebut dalam hal kemampuan mereka untuk mengontrol dan melindungi kapal lain,” kata Garren Mulloy, profesor hubungan internasional di Universitas Daito Bunkyo yang berspesialisasi dalam masalah keamanan regional.
“Itu berarti mereka secara efektif menggantikan pemerintah lokal di pulau-pulau itu dan menggunakannya untuk memperkuat klaim mereka atas kendali kedaulatan. Itu cukup serius dan mimpi buruk yang harus dihadapi Jepang," katanya.