kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

ANZ Banking tak akan bagi-bagi bonus saham


Jumat, 02 Desember 2016 / 11:11 WIB
ANZ Banking tak akan bagi-bagi bonus saham


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Rizki Caturini

MELBOURNE. Australia & New Zealand (ANZ) Banking Group Ltd memberhentikan program bonus saham tahun ini. Setelah, sebelumnya, perusahaan ini memecat beberapa staf karyawan. Langkah tersebut dilakukan untuk memotong biaya.

Seperti dikutip Bloomberg,  manajemen perusahaan ini menjelaskan ke karyawan bahwa tahun ini adalah tahun penuh tantangan. "Pertumbuhan bisnis dan keuntungan lebih rendah," jelas manajemen ANZ. Karena itu biaya bonus yang biasanya dibayar A$ 1.000 atau setara dengan US$ 746 ditiadakan. 

Setahun belakangan, kinerja ANZ memang merosot. Biaya pendanaan yang tinggi menyebabkan margin perusahaan menjadi menciut. Apalagi, ANZ menanggung biaya utang yang tinggi sehingga laba perusahaan ini kian menciut. 

Sejak menjabat pada Januari 2016, Chief Executive Officer ANZ, Shayne Elliot mencoba memfokuskan ke pasar domestik. Dia juga melepaskan diri dari wilayah yang menghasilkan return rendah di Asia.  

"Ini adalah kondisi yang sulit untuk ANZ dan para pemegang saham merasakan melalui pengurangan dividen," ujar Jurubicara ANZ Stephen Ries. Dia menekankan, penawaran saham bonus tak selalu ada dibanding bonus tahunan lain seperti kenaikan gaji.

Sebagian besar karyawan ANZ telah bekerja terus menerus selama tiga tahun untuk mendapat saham bonus senilai A$ 1.000 per saham setiap tahun. Salah satu bank terbesar di Negeri Kanguru tersebut menerbitkan 626.121 saham senilai A$ 27,6 per saham melalui program pembagian saham. Biaya bonus pada tahun ini yang hanya A$ 17,3 juta lebih rendah dari A$ 20,5 juta di tahun sebelumnya.

Jual bisnis non inti

Rencana pembatalan bonus saham muncul setelah Elliot pada bulan November lalu menangguhkan penerbitan saham sebanyak 27.764 saham. "Alokasi saham bonus dimaksudkan untuk berbagi manfaat saat kami menjalankan tahun yang baik," kata Ries seperti dikutip Bloomberg. Tapi sayangnya, tahun ini bukan tahun yang baik bagi ANZ. 

Selama pidatonya, Elliot menyuarakan keprihatinan atas ekonomi Australia serta harga properti yang memanas di beberapa negara bagian. Dia pun mengatakan, ANZ berencana menjual bisnis non inti untuk meraih tambahan modal. 

Beberapa bisnis ANZ yang berencana dilepas seperti wealth management dan kepemilikan saham minoritas di beberapa perusahaan. Seperti saham di Shanghai Rural Comercial Bank Co, Bank of Tianjin Co, PT Bank Pan Indonesia dan Malaysia AMMB Holdings Bhd. 

Investor tampaknya mendukung strategi ANZ itu. Imbasnya, harga saham ANZ meningkat 11% dalam enam bulan terakhir. Delapan analis dari 16 analis yang disurvei  oleh Bloomberg juga merekomendasikan beli saham ANZ. Hanya satu analis yang menyarankan jual saham tersebut.                             


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×