Reporter: Lidya Panjaitan | Editor: Yudho Winarto
SIDNEY. Raksasa teknologi dunia, Apple Inc, berburu sumber pendanaan hingga Australia. Perusahaan yang bermarkas besar di Kalifornia, Amerika Serikat (AS) ini segera memasuki pasar obligasi korporasi di Negara Kanguru tersebut.
Sumber Bloomberg berbisik, Apple sudah menunjuk tiga bank yakni Commonwealth Bank, Deutsche Bank dan Goldman Sachs untuk membantu rencana penerbitan obligasi. Ketiga lembaga itu akan mengatur pertemuan alias roadshow dengan investor terkait rencana penerbitan surat utang ini.
"Ini cukup mengejutkan bahwa Apple sedang mempertimbangkan diversifikasi pendanaan di pasar obligasi Australia," ujar Head of Asia Pacific Credit Research Aberdeen Asset Management John Manning seperti ditulis Bloomberg. Meski sulit, Manning memprediksi, obligasi Apple bakal diserap oleh pasar Australia. Syaratnya, Apple harus menawarkan kupon bunga dengan imbal hasil yang menarik bagi investor.
Tim Tresuri Apple yang berpusat di Nevada, AS mencoba memperluas sumber pendanaan yang nilainya miliaran dollar. Sebelumnya, Aplle telah menerbitkan obligasi dalam berbagai denominasi yakni yen Jepang, francs Swiss, euro dan dollar AS.
Pertimbangan Apple memperluas sumber dana ke Australia terinspirasi SABMiller. Perusahaan bir global asal Australia itu telah merilis surat utang di pasar Australia senilai US$ 700 juta, baru-baru.
Sekadar informasi, pada awal tahun ini, Apple mengumumkan bakal mengembalikan dana US$ 200 miliar kepada pemegang saham lewat buyback saham dan pembagian dividen. Apple sebenarnya memiliki dana di neraca keuangannya. Tetapi dana ini banyak disimpan di luar negeri. Karena terganjal oleh aturan perpajakan AS, Apple tidak dapat menarik dana ini.
Maka itu, Apple mencari utang dalam mata uang asing dan menggunakannya untuk melakukan buyback dan membayar dividen para pemegang sahamnya.
Peringkat Apple dinilai AA+ oleh Standard & Poor. Sedangkan peringkat kredit yang diberikan Moody adalah Aa1. Artinya, ongkos penerbitan obligasi Apple kemungkinan tidak akan murah. Di AS, kupon bunga obligasi tenor lima tahun dikutip sebesar 2,13% atau lebih tinggi dari obligasi pemerintah.