kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Arab Saudi Catat Defisit Anggaran Sebesar US$ 8 Miliar di Kuartal III-2024


Selasa, 05 November 2024 / 04:30 WIB
Arab Saudi Catat Defisit Anggaran Sebesar US$ 8 Miliar di Kuartal III-2024
ILUSTRASI. Arab Saudi mencatat defisit anggaran sebesar 30 miliar riyal (US$8 miliar) pada kuartal ketiga 2024 karena harga minyak turun.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - RIYADH. Arab Saudi mencatat defisit anggaran sebesar 30 miliar riyal (US$8  miliar) pada kuartal ketiga 2024.

Mengutip Reuters Senin (4/11), menurut pernyataan Kementerian Keuangan Arab Saudi, defisit anggaran ini disebabkan lantaran harga minyak yang lebih rendah membebani pendapatan.

Total pengeluaran kerajaan mencapai 339 miliar riyal pada kuartal III-2024 karena terus menghabiskan banyak uang untuk program transformasi Visi 2030 yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi dari ketergantungannya yang besar pada sektor minyak.

Baca Juga: Emas Hitam Memanas, Intip Pendorongnya

Sementara itu, total pendapatan mencapai 309 miliar riyal pada kuartal ketiga, dengan pendapatan minyak sebesar 191 miliar riyal dan pendapatan non-minyak sebesar 118 miliar riyal.

Menteri Keuangan Mohammed Al Jadaan pada pertemuan puncak investor di Riyadh minggu lalu mengatakan, Arab Saudi menggandakan perombakan ekonomi bernilai miliaran dolar.

Meskipun telah mempercepat upaya untuk meningkatkan pertumbuhan nonmigas, minyak masih menjadi andalan ekonomi, dan di tengah harga minyak yang lebih rendah dan produksi, pendapatan pemerintah telah menurun.

Kerajaan sedang meninjau belanja, di mana beberapa proyek Visi 2030 akan ditunda atau dikurangi dan yang lainnya diprioritaskan.

Sebuah jajak pendapat Reuters memperkirakan ekonomi Saudi tumbuh 1,3% tahun ini, sedikit lebih rendah dari proyeksi IMF yang baru-baru ini direvisi sebesar 1,5%, dan termasuk yang paling lambat di blok Dewan Kerjasama Teluk.

Baca Juga: Keputusan Indonesia Jadi Anggota BRICS Menunggu Jawaban 10 Negara

Produksi minyak diperkirakan akan meningkat tahun depan, mendorong pemulihan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. 
Sektor nonmigas saat ini menyumbang lebih dari 50% PDB. Meskipun ada beberapa pelemahan tahun ini, pertumbuhan ekonomi Arab Saudi diperkirakan masih sekitar 4%. ($1 = 3,7557 riyal)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×