kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,97   7,38   0.83%
  • EMAS1.357.000 -0,07%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS: Ancaman Belum Berakhir, meski Rusia Kurangi Operasi Militer di Ukraina


Rabu, 30 Maret 2022 / 13:40 WIB
AS: Ancaman Belum Berakhir, meski Rusia Kurangi Operasi Militer di Ukraina
ILUSTRASI. Konvoi lapis baja pasukan pro-Rusia di jalan menuju kota pelabuhan Mariupol yang terkepung, Ukraina, Senin (28/3/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MARIUPOL. Rusia berjanji pada Selasa (29/3) untuk mengurangi operasi militer di sekitar Kyiv dan kota lain di Ukraina. Tapi, AS memperingatkan, ancaman belum berakhir.

Keputusan itu menjadi salah satu hasil perundingan Rusia dan Ukraina yang berlangsung di Istanbul, Turki, pada Selasa (29/3), 

"Sebuah keputusan dibuat, untuk secara radikal, mengurangi aktivitas militer di Kyiv dan Chernihiv," kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin kepada wartawan, seperti dikutip Reuters.

Dia tidak menyebutkan daerah lain yang juga menjadi lokasi pertempuran sengit, termasuk di sekitar Mariupol di Tenggara, Sumy dan Kharkiv di Timur, serta Kherson dan Mykolaiv di Selatan Ukraina.

Rusia mulai memindahkan pasukan dalam jumlah yang sangat kecil dari posisi di sekitar Kyiv, sebuah langkah yang lebih merupakan reposisi dibanding mundur dari perang, Pentagon mengatakan pada Selasa (29/3).

Baca Juga: Zelensky: Perundingan Menunjukkan Sinyal Positif, Tapi Belum Bisa Menahan Rusia

"Itu tidak berarti ancaman terhadap Kyiv sudah berakhir," kata juru bicara Kementerian Pertahanan AS alias Penatgon John Kirby dalam jumpa pers, seperti dilansir Reuters.

Menuru dua, AS mengerahkan 10 jet tempur F-18 dan lebih dari 200 tentara ke negara anggota NATO dan tetangga Rusia, Lithuania. Lalu,  pasukan AS di Polandia "berhubungan" dengan Ukraina saat penyerahan senjata.

Beberapa analis mencatat, janji Rusia untuk mengurangi pertempuran, sebagian besar mencakup daerah-daerah di Ukraina di mana negeri beruang merah telah kehilangan kekuatan.

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan, hanya hasil konkrit dari pembicaraan dengan Rusia yang bisa dipercaya.

"Kami bisa mengatakan, sinyal yang kami terima dari pembicaraan itu positif, tetapi mereka tidak meredam ledakan peluru Rusia," sebutnya, seperti dikutip Reuters.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×