Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) bakal bekerjasama dengan sekutu dan mitra di Asia untuk menghadapi ancaman rudal yang berkembang dari China, Wakil Menteri Pertahanan Kathleen Hicks mengatakan.
"Ancaman rudal yang ditimbulkan oleh China semakin meningkat," kata Hicks menjawab pertanyaan dari Komite Angkatan Bersenjata Senat secara tertulis, Selasa (2/2), seperti dikutip kantor berita Yonhap.
Dia berharap, bisa mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang postur pasukan AS di kawasan Indo-Pasifik, serta bekerja dengan sekutu dan mitra untuk meningkatkan upaya pertahanan rudal di kawasan tersebut.
"Kerjasama memperkuat pencegahan dan memberikan jaminan penting bagi sekutu AS yang terancam oleh paksaan rudal dan potensi serangan," ujar Hicks.
Pernyataannya datang sebagai tanggapan atas pertanyaan yang berdasarkan pada penilaian bahwa sistem pertahanan rudal AS saat ini mungkin tidak memberikan pertahanan yang memadai terhadap ancaman "rudal balistik, jelajah, dan hipersonik" dari Rusia dan China.
Baca Juga: Avangard, rudal hipersonik nuklir Rusia melesat 20 kali kecepatan suara
Baca Juga: Mencemaskan! Terbuka kemungkinan perang nuklir antara Amerika dengan China-Rusia
Meningkatkan sistem pertahanan rudal nasional
Selain itu, Hicks menyatakan, dia akan bekerja untuk meningkatkan sistem pertahanan rudal nasional.
"Saya akan menilai upaya berkelanjutan untuk meningkatkan pertahanan rudal nasional, dengan fokus khusus pada peningkatan kemampuan diskriminasi dan sensor untuk mendeteksi rudal balistik dan hipersonik," tegasnya.
"Seperti yang saat ini dibangun, hubungan antara pertahanan rudal dan persenjataan nuklir AS saling melengkapi," katanya yang menambahkan, kedua kemampuan tersebut berkontribusi untuk mencegah serangan terhadap AS.
"Dengan senjata nuklir AS menghadirkan ancaman pembalasan yang kredibel dan pertahanan rudal AS yang ditujukan untuk mencegah serangan nuklir terbatas, seperti dari Korea Utara atau Iran," kata dia.