kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS beri sanksi, Rusia: Kami berulang kali peringatkan, respons kami tak terhindarkan


Kamis, 15 April 2021 / 23:15 WIB
AS beri sanksi, Rusia: Kami berulang kali peringatkan, respons kami tak terhindarkan


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan pada Kamis (15/4), tanggapan Moskow terhadap sanksi baru Amerika Serikat "tak terhindarkan" dan telah memanggil duta besar AS untuk Rusia John Sullivan.

Amerika Serikat sebelumnya pada Kamis mengumumkan sanksi ekonomi terhadap Rusia dan pengusiran 10 diplomat sebagai pembalasan atas dugaan campur tangan Pemilihan Presiden AS, serangan dunia maya besar-besaran, dan aktivitas bermusuhan lainnya.

"Amerika Serikat belum siap untuk menerima kenyataan objektif bahwa ada dunia multipolar yang mengecualikan hegemoni Amerika Serikat," kata Zakharova dalam pernyataan yang disiarkan televisi, seperti dikutip Channel News Asia.

"Kami telah berulang kali memperingatkan Amerika Serikat tentang konsekuensi dari langkah-langkah permusuhannya, yang secara berbahaya meningkatkan tingkat konfrontasi antara kedua negara," ujarnya. "Tanggapan terhadap sanksi tidak bisa dihindari". tambahnya.

Zakharova mengungkapkan, Kementerian Luar Negeri Rusia telah memanggil duta besar AS Sullivan untuk pembicaraan yang katanya "akan sulit bagi pihak Amerika Serikat".

Baca Juga: Panas! Amerika jatuhkan sanksi ekonomi atas Moskow dan mengusir 10 diplomat Rusia

Sanksi itu datang setelah ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan pasukan Rusia mengerumuni perbatasannya dengan Ukraina dan sekutu Barat Kiev meminta Moskow untuk mundur.

Hubungan sudah merenggang bulan lalu ketika Presiden AS Joe Biden setuju dengan deskripsi Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "pembunuh".

"Washington harus menyadari, ia harus membayar untuk degradasi hubungan bilateral," sebut Zakharova. "Tanggungjawab atas apa yang terjadi, sepenuhnya ada pada Amerika Serikat".

Hubungan telah jatuh bebas sejak 2014, ketika Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina kemudian pertempuran meletus antara pasukan Kiev dan separatis pro-Rusia di Timur Ukraina.

Amerika Serikat selama bertahun-tahun sejak itu "menampar" Rusia dengan serangkaian sanksi, termasuk atas dugaan peretasan Pemilihan Presiden 2016 dan pemenjaraan kritikus Kremlin Alexei Navalny baru-baru ini.

Selanjutnya: Rusia: Amerika Serikat adalah musuh kami!




TERBARU

[X]
×