kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AS bersiap melepas cadangan minyak darurat setelah serangan Saudi


Minggu, 15 September 2019 / 12:50 WIB
AS bersiap melepas cadangan minyak darurat setelah serangan Saudi
ILUSTRASI. Harga minyak


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Amerika Serikat (AS) mengatakan siap untuk memanfaatkan cadangan minyak darurat AS jika diperlukan setelah serangan di Arab Saudi. Serangan ini mengurangi lebih dari setengah produksi minyak mentah Saudi.

Houthi dari Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang melumpuhkan sekitar 5 juta barel atau 5% dari produksi global. Tetapi Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyalahkan Iran atas serangan ini.

Strategic Petroleum Reserve (SPR) atau Cadangan Minyak Strategis yang dikelola oleh Departemen Energi dijaga disimpan di gua-gua bawah tanah yang dijaga ketat di pantai Texas dan Louisiana. Menurut website Departemen Energi AS, cadangan minyak AS ini hampir mencapai 645 juta barel minyak. Cadangan ini terdiri dari 395 juta barel minyak mentah heavy sour dan 250 juta barel minyak light sweet.

Baca Juga: Menlu Amerika salahkan Iran atas penyerangan fasilitas minyak Arab Saudi

Mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger mendorong terciptanya cadangan minyak ini pada tahun 1975, setelah embargo minyak Arab melonjakkan harga bensin dan merusak ekonomi AS.

Di bawah hukum AS, presiden dapat meminta penjualan darurat dari SPR jika negara tersebut dihadapkan pada gangguan pasokan yang mengancam perekonomian. SPR telah digunakan untuk tujuan itu tiga kali. Terakhir adalah pada tahun 2011 setelah kerusuhan di Libya.

Sebelumnya, AS berpartisipasi dalam penarikan terkoordinasi minyak darurat dengan International Energy Agency (IEA) di Paris. IEA mengoordinasikan kebijakan energi 30 negara industri, termasuk AS.

Baca Juga: Duh, serangan atas fasilitas Saudi hanguskan separuh suplai minyak kerajaan

Menteri Energi Rick Perry kemarin mengatakan bahwa dia mengarahkan departemennya untuk bekerja dengan IEA mengenai opsi untuk aksi global bersama jika diperlukan untuk memasok pasar minyak global.

Setelah booming minyak AS selama satu dekade, banyak politisi mengatakan bahwa waktunya telah tiba untuk sangat mengurangi ukuran SPR. Seruan ini mungkin akan memudar setelah serangan hari Sabtu lalu.

Berikut adalah beberapa Penjualan darurat SPR AS.

LIBYA

Pada Juni 2011, Presiden Barack Obama memerintahkan penjualan 30,6 juta barel sebagai tanggapan atas gangguan pasokan minyak mentah di Libya. Ini dikoordinasikan dengan IEA, yang juga melepas 30 juta barel.

BADAI KATRINA

Pada bulan September 2005, setelah Badai Katrina menghantam produksi minyak, distribusi minyak dan kilang di Louisiana dan Mississippi, Presiden George W. Bush memerintahkan penjualan 30 juta barel minyak. SPR akhirnya menjual 11 juta kepada perusahaan-perusahaan energi. Dalam tanggapan terkoordinasi, IEA menetapkan sasaran untuk menyediakan 60 juta barel produk minyak dan minyak bumi. Pada akhirnya, jumlah yang dijual lebih sedikit.

OPERASI DESERT STORM

Pada Januari 1991, setelah AS dan pesawat tempur sekutu memulai serangan terhadap Baghdad dan sasaran militer lainnya di Irak, Presiden George H.W. Bush memerintahkan penjualan 34 juta barel. Dari target tersebut, penjualan hanya sebesar 17,3 juta barel.

Baca Juga: Anggaran bantuan gaji tetap perangkat desa turun menjadi Rp 1,12 triliun di 2020

PINJAMAN MINYAK:

BADAI HARVEY

Pada 2017 setelah Badai Harvey menggenangi Texas dan menutup sebagian besar kapasitas penyulingan di kawasan itu, Perry memerintahkan pertukaran minyak dari cadangan. Sebanyak 5,2 juta barel dikirim ke pabrik penyulingan Gulf Coast. Pinjaman minyak ini dikembalikan sedikit lebih banyak ke SPR hingga awal 2018.

BADAI ISAAC

Pada Agustus 2012, SPR memberikan pinjaman darurat 1 juta barel kepada Marathon Petroleum Company untuk operasi penyulingan mereka setelah Badai Isaac menutup produksi minyak di Teluk Meksiko.

BADAI  GUSTAV DAN IKE

Pada September 2008, 5,3 juta barel minyak dikirim ke lima perusahaan yang persediaannya telah terpukul. Minyak telah dilunasi pada pertengahan 2009.

Baca Juga: Fasilitas minyak Saudi Aramco terbakar setelah serangan drone

PENJUALAN YANG DIPERINTAHKAN OLEH KONGRES:

21ST CENTURY CURES ACT

Di bawah undang-undang 2016 ini, pemerintah AS menjual cadangan minyak untuk mengumpulkan bagi program obat-obatan. Perintah ini mengarahkan penjualan 25 juta barel selama tiga tahun fiskal yang dimulai pada 2017.

BUDGET ACT

Di bawah undang-undang 2015, SPR diarahkan untuk menjual hingga US$ 2 miliar minyak mentah SPR dari 2017 hingga 2020 untuk memodernisasi SPR. Jaringan pipa dan pompa di SPR telah mengalami kerusakan setelah beberapa dekade terpapar udara yang lembab dan asin. Modernisasi juga dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan SPR untuk memuat minyak ke kapal tanker untuk ekspor.



TERBARU

[X]
×