kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AS dan China Kini Bersaing Juga di Industri Metaverse


Sabtu, 19 Februari 2022 / 17:45 WIB
AS dan China Kini Bersaing Juga di Industri Metaverse


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

Sementara Nike telah mendirikan Metaverse Studio dan telah mematenkan rencana untuk aset virtual mulai dari avatar hingga cryptokicks. Sementara Gucci, Microsoft, dan Crocs tengah mencari karyawan untuk mengerjakan penawaran metaverse mereka.

Samsung sudah lebih dulu dengan menggelar peluncuran ponsel Galaxy S22 melalui metaverse pekan lalu. Peluncuran ini dapat disaksikan di platform virtual reality, Decentraland, yang masih satu bagian dari metaverse.

Samsung memiliki gedung virtual di Decentraland yang beralamat di 837X. Gedung yang diluncurkan Februari 2020 lalu ini juga merupakan taman bermain bagi penggiat kripto, karena dapat menghubungkan dompet kripto anggota dan membeli sebidang tanah sebagai NFT. 

Efek mentaverse juga sampai ke sektor properti. MetaMetric Solutions mencatat, penjualan properti di empat empat platform metaverse utama mencapai US$ 501 juta pada 2021. Diperkirakan penjualan properti secara virtual bisa mencapai hampir US$ 1 miliar tahun ini. 

Sebuah laporan dari BrandEssence Market Research memperkirakan pasar properti metaverse akan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 31% per tahun dari 2022 hingga 2028.

Sejauh ini, penjualan properti terkonsentrasi pada empat perusahaan besar seperti Sandbox, Decentraland, Cryptovoxels, dan Somnium. Sandbox mendominasi pasar, dengan 62% dari lahan yang tersedia di empat platform dan tiga perempat dari semua penjualan lahan pada tahun 2022. 

YouTube juga berencana mengembangkan blockchain dan metaverse tahun ini. Melalui teknologi tersebut, perusahaan berharap dapat menekan penipuan di pasar seni digital serta menawarkan pengalaman menonton untuk konten gim.  Selama setahun terakhir, layanan streaming terbesar di dunia ini berupaya untuk memberikan panduan yang lebih baik kepada pengguna tentang fitur-fitur mendatang di tengah meningkatnya persaingan dengan TikTok ByteDance Inc dan Instagram Meta Platforms Inc. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×