Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Luar Negeri Jerman dan Amerika Serikat pada hari Rabu (5/1) memberikan peringatan keras kepada Rusia terkait dugaan invasi mereka ke Ukraina. Kedua negara menekankan perlunya solusi diplomatik untuk dua negara pecahan Uni Soviet tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock melakukan pertemuan di Washington, menjelang serangkaian pertemuan dengan para pejabat Rusia di Eropa minggu depan.
"Solidaritas trans-Atlantik yang kuat adalah respons paling efektif dan alat paling efektif yang kami miliki dalam melawan agresi Rusia," kata Blinken, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Tidak Ada yang Bisa Menang, 5 Negara Ini Sepakat Menghindari Perang Nuklir
Sementara itu, Baerbock mengatakan bahwa Rusia menyadari adanya konsekuensi yang akan mereka hadapi jika agresi terjadi, terutama dari Eropa dan AS. Namun, Menteri luar negeri yang baru dilantik ini tidak menjabarkan sanksi apa yang akan diambil Jerman.
Kekhawatiran akan invasi Rusia ke Ukraina semakin memuncak setelah Rusia diduga mulai menumpuk sekitar 100.000 tentaranya di perbatasan. Rusia telah berulang kali menyangkal tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa aktivitas militernya merupakan hal yang wajar dilakukan.
Presiden AS Joe Biden sebelumnya telah berjanji untuk terus memberikan bantuan militer ke Ukraina untuk mempertahankan diri dari potensi agresi Rusia.
Baca Juga: Di Tengah Krisis Ukraina, NATO Jadwalkan Pertemuan Khusus dengan Rusia
Baerbock mengatakan bahwa Jerman ada di posisi yang berbeda terkait pasokan senjata. Nantinya Jerman akan mendukung angkatan bersenjata Ukraina melalui pasokan medis dan membantu dalam perawatan tentara Ukraina yang terluka dalam konflik.
Pada kesempatan yang sama, Blinken dan Baerbock juga membahas pipa Nord Stream 2 yang didukung Rusia yang akan menyediakan gas alam ke Jerman, melewati rute transit yang ada melalui Ukraina.
Baerbock menegaskan bahwa pemerintahan baru Jerman mendukung pernyataan bersama yang ditandatangani dengan Washington oleh para pendahulunya pada Juli, di mana Jerman akan bergerak bersama dengan mitra Eropanya untuk mengambil tindakan efektif jika Rusia menggunakan energi sebagai senjata.