kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tidak Ada yang Bisa Menang, 5 Negara Ini Sepakat Menghindari Perang Nuklir


Selasa, 04 Januari 2022 / 07:48 WIB
Tidak Ada yang Bisa Menang, 5 Negara Ini Sepakat Menghindari Perang Nuklir
ILUSTRASI. Lima negara telah sepakat bahwa pengembangan lebih lanjut senjata nuklir dan perang nuklir harus dihindari. Cho Jueong-ho/Yonhap via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW/WASHINGTON. China, Rusia, Inggris, Amerika Serikat dan Prancis telah sepakat bahwa pengembangan lebih lanjut senjata nuklir dan perang nuklir harus dihindari. Ini merupakan pernyataan bersama oleh lima kekuatan nuklir yang diterbitkan oleh Kremlin pada Senin (3/1/2021).

Melansir Reuters, dikatakan bahwa lima negara - yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa - menilai bahwa tanggung jawab utama mereka adalah untuk menghindari perang antara negara-negara nuklir dan untuk mengurangi risiko strategis, sambil bertujuan untuk bekerja dengan semua negara untuk menciptakan keamanan. 

"Kami menegaskan bahwa perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh diperangi," demikian bunyi pernyataan tersebut.

“Karena penggunaan nuklir akan memiliki konsekuensi yang luas, kami juga menegaskan bahwa senjata nuklir – selama mereka terus ada – harus melayani tujuan defensif, mencegah agresi, dan mencegah perang,” lanjut pernyataan bersama tersebut.

Baca Juga: Joe Biden ke Vladimir Putin: Perang Nuklir Tidak Bakal Terjadi

Prancis juga merilis pernyataan yang sama. Negara ini menggarisbawahi bahwa lima kekuatan menegaskan kembali tekad mereka untuk mengontrol senjata nuklir dan perlucutan senjata. Mereka akan melanjutkan pendekatan bilateral dan multilateral dalam pengendalian senjata nuklir.

Pernyataan dari apa yang disebut kelompok P5 datang ketika hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan Moskow telah jatuh ke titik terendah sejak akhir Perang Dingin. Sementara hubungan antara Washington dan China juga berada pada titik terendah karena berbagai ketidaksepakatan.

Sebelumnya, Pentagon mengatakan Beijing bisa memiliki 700 hulu ledak pada tahun 2027 dan mungkin 1.000 pada tahun 2030.

Baca Juga: Rusia: Provokasi NATO Penuh Risiko Besar Berkembang Jadi Konflik Bersenjata

Washington telah berulang kali mendesak China untuk bergabung bersamanya dan Rusia dalam perjanjian pengendalian senjata baru.

Ketegangan geopolitik antara Moskow dan negara-negara Barat telah meningkat karena kekhawatiran tentang pengerahan militer Rusia di dekat negara tetangga Ukraina. Moskow mengatakan dapat memindahkan pasukannya di sekitar wilayahnya sendiri jika dianggap perlu.



TERBARU

[X]
×