Sumber: Sputnik News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Konflik dibekukan pada 3 Mei setelah kedua negara setuju untuk menarik pasukan dari perbatasan. Rusia menawarkan diri untuk menjadi penengah dalam konflik tersebut mengingat penyebab konflik masih diperdebatkan.
Konflik dua negara Asia Tengah tersebut mungkin bisa menjadi pintu masuk bagi AS untuk hadir di kawasan tersebut. Selain memperluas pengaruhnya di Asia Tengah, posisi pasukan AS yang dekat dengan Rusia juga cukup bisa memberikan "peringatan".
Dilansir dari Sputnik News, pejabat anonim AS yang berbicara dengan Wall Street Journal mengatakan bahwa selain Asia Tengah, pasukan AS dapat ditempatkan kembali ke satu atau lebih fasilitas di Teluk Persia.
Pangkalan terbesar AS di Timur Tengah dioperasikan di Doha, Qatar, dengan lebih dari selusin fasilitas lain di negara-negara yang membentang dari Kuwait hingga Oman juga tersedia.