Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Pyongyang, yang telah lama mengupayakan pencabutan sanksi internasional atas program senjatanya, mengatakan pekan lalu pemerintah Biden telah mengambil langkah pertama yang salah dan mengungkapkan "permusuhan mendalam" dengan mengkritik apa yang disebutnya uji coba rudal pertahanan diri.
Pengarahan resmi AS sebelum pembicaraan mengatakan peninjauan Korea Utara berada dalam tahap akhir dan "kami sekarang siap untuk melakukan beberapa konsultasi akhir dengan Jepang dan Korea Selatan saat kami melangkah maju."
Joseph Yun, yang merupakan utusan khusus AS untuk Korea Utara di bawah mantan Presiden Barack Obama dan Trump dan sekarang di Institut Perdamaian Amerika Serikat, mengatakan bahwa opsi kebijakan sudah jelas: "Anda ingin denuklirisasi dan Anda ingin menggunakan sanksi untuk melakukan denuklirisasi."
Baca Juga: Ancaman invasi Taiwan oleh China semakin nyata, ini buktinya
“Tapi bagaimana melakukan langkah awal, agar paling tidak Korut dibujuk untuk tidak melakukan sesuatu yang provokatif. Itulah tantangannya," katanya.
Beberapa pendukung dialog khawatir bahwa pemerintahan Biden belum menyoroti kesepakatan luas antara Trump dan Kim pada pertemuan pertama mereka di Singapura pada tahun 2018, dan memperingatkan bahwa hal ini dapat membuat sulit untuk membangun kepercayaan.
Ditanya apakah perjanjian itu masih berlaku, pejabat itu mengatakan: "Saya memahami pentingnya perjanjian Singapura," tetapi tidak menjelaskan sejauh mana masalah itu akan menjadi bagian dari pembicaraan Annapolis.
Ketiga pejabat itu juga diharapkan membahas kekurangan global chip semi-konduktor yang telah memaksa produsen mobil AS dan produsen lain untuk memangkas produksi.