CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

AS: Kami mengamati dengan cermat perkembangan persenjataan serta sistem canggih China


Senin, 18 Oktober 2021 / 23:20 WIB
AS: Kami mengamati dengan cermat perkembangan persenjataan serta sistem canggih China


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TBILISI. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada Senin (18/10), Washington mengawasi dengan cermat pengembangan sistem senjata canggih China, menyusul laporan yang menyebutkan Beijing telah menguji rudal hipersonik berkemampuan nuklir.

Kementerian Luar Negeri China membantah laporan di surat kabar Financial Times yang mengatakan, Beijing telah meluncurkan roket pada Juli yang membawa senjata luncur hipersonik. Beijing menyatakan, itu adalah kendaraan luar angkasa, bukan rudal.

AS dan Rusia telah menguji senjata hipersonik, biasanya didefinisikan sebagai rudal yang terbang lebih dari lima kali kecepatan suara, dalam perlombaan untuk senjata generasi baru yang lebih sulit dideteksi dan dibendung oleh sistem pertahanan udara.

Baca Juga: AS rilis panduan bagi Angkatan Laut untuk halangi China, ini strateginya

Mengutip Reuters, Austin mengungkapkan kepada wartawan selama kunjungan ke Georgia: "Kami mengamati dengan cermat perkembangan persenjataan dan kemampuan serta sistem canggih China yang hanya akan meningkatkan ketegangan di kawasan itu".

Dia menegaskan, Washington akan tetap fokus pada tantangan militer dari Beijing.

Austin berbicara selama perjalanan ke Eropa, di mana Pentagon mengatakan, dia akan "meyakinkan sekutu dan mitra komitmen Amerika Serikat untuk kedaulatan mereka dalam menghadapi agresi Rusia".

Menurut Austin, AS akan bermitra dengan Georgia, yang kalah perang dengan Rusia pada 2008, untuk membantu memperkuat pertahanan dan kemampuan pencegahan negara bekas Uni Soviet itu.

Selanjutnya: AS: Ancaman rudal yang ditimbulkan oleh China semakin meningkat




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×