kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS-Rusia sepakat perpanjang perjanjian New START yang batasi jumlah senjata nuklir


Rabu, 27 Januari 2021 / 10:43 WIB
AS-Rusia sepakat perpanjang perjanjian New START yang batasi jumlah senjata nuklir
ILUSTRASI. AS-Rusia sepakat perpanjang perjanjian New START yang batasi jumlah senjata nuklir.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Amerika Serikat (AS) dan Rusia sepakat untuk memperpanjang masa berlaku perjanjian New START (Strategic Arms Reduction Treaty)  yang mengatur pembatasan jumlah senjata nuklir yang dimiliki kedua negara.

Dilansir dari Reuters, pihak Kremlin pada hari Selasa (26/1) waktu setempat menyambut baik permintaan AS untuk memperpanjang masa berlaku kesepakatan tersebut. Proses penandatanganan diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Untuk saat ini pihak Gedung Putih memang belum mengkonfirmasi pengumuman Kremlin, tetapi mengatakan Presiden Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah membahas masalah tersebut melalui telepon.

Dalam pembicaraan pertama Biden dengan Putin tersebut, kedua pemimpin negara setuju bahwa tim mereka segera bekerja untuk menyelesaikan perpanjangan sebelum masa berlakunya habis pada 5 Februari 2021 mendatang.

Pihak Kremlin mengatakan bahwa Putin dan Biden menyatakan kepuasannya pasca perwakilan diplomatik kedua negara telah saling bertukar dokumen kesepakatan pada hari Selasa. Dokumen berisi prosedur yang diperlukan agar pakta tersebut bisa segera berlaku kembali.

Baca Juga: Pemerintahan Biden berharap bisa perpanjang kesepakatan nuklir dengan Rusia

Melalui pernyataan resminya, Gedung Putih juga menyampaikan pesan dengan nada optimis mengenai perpanjangan masa berlaku New START selama 5 tahun lagi.

"Mereka membahas kesediaan kedua negara untuk memperpanjang New START selama 5 tahun, setuju agar tim mereka segera bekerja untuk menyelesaikan perpanjangan paling lambat 5 Februari. Mereka juga setuju untuk mengeksplorasi diskusi stabilitas strategis tentang berbagai pengendalian senjata dan masalah keamanan yang muncul," tulis pihak Gedung Putih.

Jika benar terjadi, ini akan menjadi langkah yang sangat baik bagi kedua negara. Apalagi jika melihat bahwa sebelumnya Washington dan Moskow gagal menyetujui perpanjangan di bawah mantan Presiden AS Donald Trump.

Melalui perjanjian New START yang diandatangani pada 2010, kedua negara berharap bisa menciptakan landasan dalam pengendalian senjata global.

Secara umum New START membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dikerahkan oleh AS dan Rusia masing-masing menjadi 1.550. Perjanjian juga membatasi jumlah rudal dan pembom darat serta kapal selam yang meluncurkannya.

Selanjutnya: Sesuai janji Biden, AS kembali kirim delegasi ke pertemuan iklim dunia




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×