Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Dealer mobil China mengalami kerugian gabungan sebesar 138 miliar yuan (US$ 19,55 miliar) dalam delapan bulan pertama tahun ini.
Kerugian tersebut dikarenakan mereka terpaksa menjual mobil baru dengan potongan harga yang cukup besar.
Penjelasan tersebut diungkapkan oleh Asosiasi Dealer Mobil China (CADA) pada Senin (23/9/2024).
Melansir Reuters, kerugian tersebut ditandai dalam laporan darurat tentang kesulitan keuangan dan risiko penutupan yang dihadapi dealer di tengah perang harga di pasar mobil terbesar di dunia, yang baru-baru ini diserahkan oleh CADA kepada otoritas pemerintah terkait.
Pihak asosiasi mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui akun WeChat-nya, persediaan produk di dealer yang tetap tinggi di tengah lesunya konsumsi, memaksa mereka untuk menjual dengan harga rendah.
Data CADA menunjukkan, tingkat diskonto keseluruhan untuk mobil baru mencapai 17,4% pada bulan Agustus.
Baca Juga: Biden Usulkan Larangan Kendaraan dan Teknologi 'Connected Car' Asal China di Jalan AS
CADA menjelaskan, penurunan penjualan dealer domestic, baik regional maupun nasional, sebagian besar disebabkan oleh "putusnya rantai modal" daripada operasi mereka sendiri.
China Grand Automotive Services yang merugi, dealer terbesar kedua di negara itu, dihapus dari bursa Shanghai pada bulan Agustus setelah sahamnya diperdagangkan di bawah nilai nominal selama 20 hari berturut-turut.
CADA menyerukan peningkatan dukungan finansial untuk dealer swasta, yang merupakan bagian besar dari apa yang disebut industri sirkulasi mobil.
Penjualan mobil di China mengalami penurunan pada bulan Agustus. Ini artinya, industri otomotif di China sudah melempem selama lima bulan berturut-turut, meskipun penjualan model bertenaga listrik dan hibrida plug-in meningkat.
Baca Juga: Harga Mobil Listrik BYD akan Tetap Jadi yang Termurah di AS, Bahkan dengan Tarif 100%
Peningkatan tersebut dibantu oleh subsidi bagi pengemudi yang memperdagangkan kendaraan yang lebih berpolusi.