kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,96   4,45   0.48%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asosiasi perdagangan desak China untuk meningkatkan pembelian barang dan jasa AS


Selasa, 07 Juli 2020 / 05:30 WIB
Asosiasi perdagangan desak China untuk meningkatkan pembelian barang dan jasa AS


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kamar Dagang Amerika Serikat dan lebih dari 40 asosiasi perdagangan pada Senin (6/7) mendesak para pejabat tinggi Amerika dan China untuk menggandakan upaya untuk mengimplementasikan perjanjian dagang fase 1 yang ditandatangani Amerika Serikat dan China pada Januari lalu kendati ada ketegangan terkait pandemi.

Mengutip Reuters, dalam sepucuk surat kepada Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Wakil Perdana Menteri China Liu He, kelompok itu mengatakan mereka terdorong oleh kemajuan sejauh ini, tetapi mendesak peningkatan yang signifikan dalam pembelian barang dan jasa AS di China.

Mereka mengatakan, sebagian upaya untuk memerangi pandemi virus corona dan memulihkan pertumbuhan global bergantung pada keberhasilan implementasi kesepakatan perdagangan AS-China, yang membantu meredakan perang dagang selama hampir 18 bulan.

Baca Juga: Tegang, posisi kapal induk AS dan kapal perang China berdekatan di Laut China Selatan

Perjanjian tersebut meminta China untuk membeli barang dan jasa AS senilai US$ 200 miliar dalam dua tahun ke depan.

Jeremie Waterman, yang mengepalai Kamar Pusat China, mengatakan beberapa kemajuan telah dibuat pada masalah struktural dan pembelian barang-barang pertanian, tetapi China perlu meningkatkan pembelian barang-barang manufaktur AS, layanan dan energi untuk memenuhi target sekarang karena ekonominya mulai pulih dari pandemi.

"Ada area di mana kita melihat kemajuan yang lebih sedikit dan di mana kita pikir sangat penting bahwa kedua belah pihak melipatgandakan upaya," kata Waterman seperti dikutip Reuters.

Ketegangan AS dan China meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena asal-usul wabah virus corona dan pengesahan undang-undang keamanan nasional baru yang membatasi otonomi Hong Kong.

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa memisahkan ekonomi kedua negara tetap menjadi pilihan, dan penasihat perdagangannya Peter Navarro mengguncang pasar bulan lalu ketika dia mengatakan perjanjian perdagangan AS-China telah berakhir, meskipun dia dengan cepat mundur.

Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows mengatakan pada hari Senin bahwa presiden AS mempertimbangkan beberapa perintah eksekutif yang menargetkan China dan manufaktur, tetapi tidak memberikan rincian.

Baca Juga: Inilah negara-negara yang muak dan siap perang dengan China

Kelompok industri AS mendaftarkan rekomendasi spesifik dalam lampiran surat tersebut, termasuk peningkatan pembelian pesawat terbang dan komponen AS, mobil dan peralatan medis, serta layanan cloud dan produk energi AS.

Percepatan implementasi kesepakatan perdagangan akan membantu kedua negara sementara membuka jalan bagi pembicaraan Fase 2 tentang isu-isu utama lainnya seperti subsidi, keamanan siber dan perdagangan digital, kata mereka.

"Di tengah meningkatnya ketegangan bilateral di seluruh hubungan, bekerja bersama untuk meningkatkan perdagangan dan menumbuhkan perdagangan dapat memberikan manfaat penting bagi kedua negara dan membantu meningkatkan hubungan," tulis mereka dalam surat itu.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×