Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - AstraZeneca Plc menyiapkan dana US$ 6 miliar buat membeli obat kanker paru-paru dan payudara dari Daiichi Sankyo Co, Kesepakatan terbesar di bidang onkologi dalam dua tahun terakhir. Berita ini juga turut membawa terbang saham Daiichi sejak Maret.
Melansir Bloomberg, Senin (27/7) AstraZeneca bakal membayar uang muka US$ 1 miliar untuk bantu mengembangkan obat bertajuk DS-1062 bersama Daiichi hingga melakukan penetrasi pasar. Sementara sisa US$ 5 miliar akan dibayar sesuai regulasi dan target penjualan.
Dana US$ 1 miliar akan dibayar AstraZeneca dalam tiga tahap. Pertama senilai US$ 350 juta pada bulan ini saat transaksi diselesaikan. Kemudian selama dua tahun ke depan akan dibayar US$ 325 juta.
Baca Juga: AstraZeneca membayar US$ 6 miliar atas obat kanker Daiichi Sankyo
Tahun lalu, AStraZeneca juga telah berkomitmen untuk membayar Daiichi US$ 6,9 miliar untuk mendapatkan obat kanker lainnya, ini merupakan transaksi farmasi terbesar selama satu dekade belakangan.
Sementara buat Daiichi, transaksi terakhirnya dengan AstraZeneca buat perusahaan kini menjalin hubungan yang erat, selain di bidang obat kanker, Daiichi juga dikatakan bakal turut membantu pengembangan vaksin Covid-19 AztraZeneca.
“Kemampuan (obat) Daiichi yang menargetkan tumor berkandungan protein TROP 2 sangat luar biasa. Ini bakal mengubah terapi penanganan kanker,” kata Head of Cancer Research AstraZeneca Jose Baselga.
Di Jepang, saham Daiichi Selasa (28/7) meningkat 9,8%, merupakan kenaikan terbesar sejak Maret, sedangkan di Inggris saham AstraZeneca juga terkerek 1,4% pada penutupan Senin (27/7) kemarin.
Baca Juga: Kabar baik untuk dunia, ada 24 vaksin virus corona paling potensial
Sejak melakukan kesepakatan dengan Astra Maret lalu, kinerja saham Daiichi telah berlipat ganda, dan menempatkan perusahaan sebagai perusahaan farmasi kedua terbesar di Jepang, di bawah Takeda Pharmaceutical Co.
Analis Citigroup Hidemaru Yamaguchi bilang kerja sama yang intim dengan AstraZeneca memang turut membantu meningkatkan nilai Daiichi. Terlebih setelah Daiichi mengubah penanganan onkologinya satu dekade lalu pasca skandal pemalsuan data entitas anaknya di India.