kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Astronom Internasional Temukan Asteroid Besar, Bisa Picu Kepunahan Jika Tabrak Bumi


Jumat, 04 November 2022 / 08:11 WIB
Astronom Internasional Temukan Asteroid Besar, Bisa Picu Kepunahan Jika Tabrak Bumi
ILUSTRASI. Pada Senin (31/10/2022), tim astronom internasional mengumumkan penemuan asteroid besar yang orbitnya melintasi Bumi.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SANTIAGO. Pada Senin (31/10/2022), tim astronom internasional mengumumkan penemuan asteroid besar yang orbitnya melintasi Bumi.

Asteroid memiliki lebar 1,5 kilometer dan diberi nama 2022 AP7. Asteroid tersebut ditemukan di daerah yang terkenal sulit untuk melihat obyek karena silau cahaya Matahari. 

Obyek itu ditemukan bersama dua asteroid dekat Bumi lainnya menggunakan teleskop Victor M Blanco di Chile yang awalnya dikembangkan untuk mempelajari materi gelap. 

"2022 AP7 melintasi orbit Bumi yang menjadikannya asteroid berpotensi berbahaya, tetapi lintasannya saat ini atau kapan pun di masa depan tidak akan membuatnya bertabrakan dengan Bumi," kata penulis utama temuan tersebut yaitu astronom Scott Sheppard dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Carnegie, dikutip dari kantor berita AFP. 

Namun, masih ada potensi bahaya, karena selayaknya obyek-obyek yang mengorbit, lintasannya akan perlahan berubah oleh berbagai gaya gravitasi terutama oleh planet. Maka dari itu, prakiraan sulit dilakukan dalam jangka panjang. 

"Asteroid yang baru ditemukan ini adalah obyek terbesar yang berpotensi berbahaya bagi Bumi yang ditemukan dalam delapan tahun terakhir," kata NOIRLab, kelompok penelitian didanai AS yang mengoperasikan beberapa observatorium. 

Baca Juga: Hujan Meteor Orionids Bakal Menghiasi Langit Malam, Puncaknya Pada 21-22 Oktober 2022

2022 AP7 membutuhkan waktu lima tahun untuk mengelilingi Matahari di bawah orbitnya saat ini, yang pada titik terdekatnya dengan Bumi masih berjarak beberapa juta kilometer. Dengan demikian, risikonya sangat kecil. 

Namun, Sheppard mengatakan, jika terjadi tabrakan, asteroid sebesar itu akan memiliki dampak yang menghancurkan pada kehidupan seperti yang kita ketahui. 

Dia menjelaskan bahwa debu yang dimuntahkan ke udara akan berefek pendinginan yang besar, memicu peristiwa kepunahan yang belum pernah terlihat di Bumi dalam jutaan tahun. 

Temuan timnya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah The Astronomical Journal. Adapun dua asteroid lainnya tidak menimbulkan risiko bagi Bumi, tetapi salah satunya adalah asteroid terdekat dengan Matahari yang pernah ditemukan. 

Baca Juga: Bak Film Armageddon, NASA Selasa (27/9) Pagi Coba Belokkan Orbit Asteroid

Sekitar 30.000 asteroid dari semua ukuran--termasuk lebih dari 850 yang lebarnya di atas 1 km--dikatalogkan berada di sekitar Bumi. Benda-benda itu dilabeli "Obyek Dekat Bumi" (Near Earth Objects/NEO). Tak satu pun dari NEO yang mengancam Bumi selama 100 tahun ke depan. 

Menurut Sheppard, kemungkinan ada 20 hingga 50 NEO besar yang tersisa untuk ditemukan, tetapi sebagian besar berada di orbit yang menempatkan mereka di bawah sinar matahari. 

Dalam persiapan untuk penemuan obyek yang lebih mengancam di masa depan, NASA melakukan misi uji pada akhir September 2022 melalui tabrakan pesawat luar angkasa dengan asteroid, yang membuktikan bahwa cara itu mungkin untuk mengubah lintasan obyek.
 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muncul Asteroid Besar Berpotensi Bahaya, jika Tabrak Bumi, Bisa Picu Kepunahan"
Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×