Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Australia tidak akan mengizinkan kedatangan siswa asing. Australia sejak Maret menutup perbatasannya untuk semua non-warga negara dan penduduk tetap dalam upaya memperlambat penyebaran Covid-19.
Siswa asing menyumbang sekitar sekitar A$ 35 miliar (US$ 25,3 miliar) setahun bagi perekonomian Australia. Tetapi dengan ribuan warga Australia yang ingin kembali, Perdana Menteri Scott Morrison tidak memiliki fasilitas karantina yang cukup.
Morrison menyebut, Australia akan memprioritaskan kembalinya penduduk lokal yang terjebak di luar negeri. "Ada antrian, dan warga Australia berada di depan antrian," kata Morrison seperti dikutip Reuters.
Australia membatasi jumlah penduduk setempat yang diizinkan untuk pulang setiap minggu untuk meminimalkan risiko penyebaran Covid-19. Begitu penduduk setempat tiba, mereka memasuki karantina hotel selama dua pekan.
Baca Juga: Kasus corona naik, Korea Selatan mendenda Rp 1,27 juta warga yang tak pakai masker
Catriona Jackson, Kepala Eksekutif Universitas Australia, sebelumnya mengatakan, kebijakan tersebut memperdalam tekanan finansial yang dihadapi penyedia pendidikan Australia, yang diperkirakan bernilai antara A$ 3,1 miliar dan A$ 4,8 miliar tahun ini saja.
Beberapa universitas terkemuka telah mengumumkan PHK besar-besaran dalam upaya untuk mengurangi biaya. Negeri Kanguru ini berharap perlahan-lahan mengizinkan siswa asing kembali pada 2021. Ujian dimulai awal tahun ini.
Pada bulan Oktober, pemerintah Morrison mengatakan akan menghabiskan A$ 1 miliar untuk mendukung penelitian universitas di tengah penurunan jumlah mahasiswa asing.
Baca Juga: Presiden Ukraina Zelensky dirawat di rumah sakit karena Covid-19