CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Australia beri hibah US$ 10,9 juta ke Lynas untuk proses pemurnian logam tanah jarang


Kamis, 22 Juli 2021 / 13:24 WIB
Australia beri hibah US$ 10,9 juta ke Lynas untuk proses pemurnian logam tanah jarang
ILUSTRASI. Australia memberikan hibah US$ 10,9 juta ke Lynas untuk proses pemurnian logam tanah jarang.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - KUANTAN. Lynas Rare Earths Ltd mendapatkan hibah sebesar A$ 14,8 juta atau setara US$ 10,9 juta dari Australia untuk mengkomersialkan proses pemurnian mineral baru yang menghasilkan karbonat tanah jarang dengan kemurnian tinggi.

Mengutip Reuters, dana hibah itu datang ketika negara-negara di seluruh dunia mencari cara mengekang ketergantungan mereka pada China untuk mineral khusus, yang digunakan dalam berbagai produk termasuk kendaraan listrik, telepon pintar, dan peralatan militer.

Lynas yang merupakan produsen logam tanah jarang terbesar di dunia selain China menyebutkan, proses pemurnian baru akan digunakan di fasilitas pemrosesan senilai A$ 500 juta yang rencananya berlokasi di Kalgoorlie, Australia Barat.

Baca Juga: Begini penjelasan Kementerian ESDM soal logam tanah jarang

Sekitar setengah biaya pelaksanaan proses baru di Kalgoorlie akan dipenuhi oleh hibah, yang merupakan bagian dari Inisiatif Manufaktur Modern pemerintah Australia.

Menurut situs web pemerintah Australia, inisiatif tersebut mendukung dan mendanai proyek bersama untuk mendorong hubungan antara bisnis lokal dan perusahaan domestik dan internasional.

Lynas dapat memasok karbonat tanah jarang yang diproduksi di Kalgoorlie ke pabriknya di Malaysia dan fasilitas yang diusulkan di Amerika Serikat.

Saham Lynas naik sebanyak 8,2% dalam lompatan intraday terbesar mereka dalam lima bulan.

Selanjutnya: Dari migas hingga logam tanah jarang, Badan Geologi terus eksplorasi SDA Indonesia


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×