kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.069   24,22   0,34%
  • KOMPAS100 1.030   7,41   0,72%
  • LQ45 797   1,70   0,21%
  • ISSI 227   3,06   1,37%
  • IDX30 416   -0,15   -0,04%
  • IDXHIDIV20 488   -3,49   -0,71%
  • IDX80 116   0,79   0,69%
  • IDXV30 119   1,25   1,05%
  • IDXQ30 135   -0,96   -0,71%

Australia Berpeluang Kembali Pangkas Bunga Acuan Jika Dibutuhkan


Selasa, 03 Juni 2025 / 09:36 WIB
Australia Berpeluang Kembali Pangkas Bunga Acuan Jika Dibutuhkan
ILUSTRASI. A one Australian dollar coin is seen in this picture illustration taken in Sydney April 29, 2011. REUTERS/Daniel Munoz


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JAKARTA. Langkah Reserve Bank of Australia (RBA) untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan Mei 2025, mencerminkan kenaikan inflasi, prospek belanja domestik yang lebih lemah, dan ketidakpastian global.

Risalah rapat RBA terbaru menunjukkan, langkah pemangkasan bunga acuan bertujuan untuk menjaga pengaturan kebijakan tetap dapat diprediksi di tengah meningkatnya volatilitas pasar. 

Sementara data domestik mendukung pemangkasan suku bunga, dan para anggota bank sentral tidak melihat tanda-tanda yang jelas bahwa risiko perdagangan global berdampak signifikan pada perekonomian. 

Baca Juga: Stok Gandum Australia Menggunung, Imbas Permintaan China yang Melemah

Seperti dikutip Tradingeconomics, pemangkasan yang lebih besar sebesar 50bps tetap dibahas tetapi masih dikesampingkan, sejalan inflasi belum kembali secara berkelanjutan ke target dan pasar tenaga kerja tetap ketat. 

Beberapa kekhawatiran yang masih merebak termasuk produktivitas yang lemah, ambiguitas seputar kelesuan pasar tenaga kerja, dan potensi dampak inflasi dari tarif global. 

RBA mengisyaratkan kesiapan untuk merespons jika risiko penurunan ekonomi terjadi. Inflasi diperkirakan akan tetap berada dalam kisaran target 2%–3%. 

Kebijakan suku bunga ke depannya akan tergantung pada seberapa jauh stabilitas harga komoditas dan realisasi lapangan kerja.

Selanjutnya: Siapa pun Presidennya, Industri Kripto Korea Selatan Dipastikan Menang

Menarik Dibaca: Ini Penyebab Pemerintah Batal Memberi Diskon Tarif Listrik Sebesar 50%




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×