Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Setelah menutup semua perjalanan dari negara yang dilanda tsunami covid-19 pada bulan lalu, Pemerintah Australia melakukan penerbangan repatriasi pertamanya dari India. Dalam penerbangan tersebut, terdapat 80 penumpang yang tiba di Darwin dari New Delhi.
Sebelum melakukan penerbangan, penumpang harus menunjukkan dua hasil tes covid-19 negatif. Selain itu, penumpang juga akan melakukan karantina dua minggu di kamp penambangan Howard Spring.
Mengutip dari Reuters, sejatinya masih ada 70 penumpang lainnya dalam penerbangan tersebut. Hanya saja, mereka dilarang berangkat karena beberapa dari mereka ada yang positif covid dan beberapa memiliki kontak dekat dengan orang yang terpapar virus tersebut.
Baca Juga: WHO: Masih banyak negara abaikan ancaman Covid-19 dan tidak siap menghadapinya
"Kami mengikuti nasihat medis dan memastikan bahwa kami melindungi warga Australia di sini dan saya senang bahwa penerbangan pertama telah tiba, dan jelas akan ada lebih banyak penerbangan yang akan datang," ujar Menteri Keuangan Australia Josh Frydenburg dikutip dari Reuters, Sabtu (15/5).
Dua penerbangan repatriasi Royal Australian Air Force ke Northen Territory akan dijadwalkan pada bulan ini dengan sekitar 1000 orang akan kembali pada akhir Juni. Selain itu, sudah ada 9000 warga Australia di India telah mendaftar ke pemerintah untuk meminta pulang.
Saat ini, pemerintah Australia juga akan meningkatkan lebih dari dua kali lipat kapasitas karantina di Howard Springs. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kedatangan 2000 orang setiap dua minggu sekali yang dimulai pada Juni nanti.
Seperti diketahui, Australia menjadi salah satu negara yang dinilai paling sukses dalam menghadapi pandemi. Hingga saat ini, baru ada 29 ribu orang terinfeksi virus dan 910 kematian akibat virus covid-19.