kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Australia waspada setelah kemungkinan kasus komunitas Omicron pertama


Selasa, 30 November 2021 / 12:21 WIB
Australia waspada setelah kemungkinan kasus komunitas Omicron pertama
ILUSTRASI. Seorang pejalan kaki memakai masker saat berjalan di pusat kota selama penguncian untuk menekan laju sebaran virus corona di Sydney, Australia, Selasa (7/9/2021). Australia waspada setelah kemungkinan kasus komunitas Omicron pertama. REUTERS/Loren Elliott


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Pihak berwenang Australia mengatakan pada Selasa (30/11), seorang pelancong internasional yang kemungkinan besar terinfeksi varian Omicron telah menghabiskan waktu di masyarakat.

Mengutip Reuters, pejabat kesehatan Negara Bagian New South Wales (NSW) mengatakan, pengujian awal "mengindikasikan kuat" pelancong yang tiba di Sydney pekan lalu, sebelum pembatasan perbatasan terbaru, terinfeksi varian Omicron.

Orang yang sudah divaksinasi lengkap itu sempat mengunjungi pusat perbelanjaan yang sibuk di Sydney. Semua penumpang dalam penerbangan orang tersebut telah diminta untuk isolasi mandiri selama 14 hari.

Jika terkonfirmasi, total kasus yang terinfeksi varian baru virus corona di Australia meningkat menjadi enam. Semua kasus lain telah dikarantina dan tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala yang sangat ringan.

Baca Juga: Singapura melaporkan 2 orang yang terinfeksi Omicron sempat transit di Bandara Changi

Laporan tentang kemungkinan kasus komunitas baru muncul menjelang pertemuan kabinet nasional Australia pada Selasa (30/11) untuk meninjau langkah-langkah yang bertujuan membatasi penyebaran varian Omicorn.

Australia pada Senin (29/11) menunda pembukaan kembali perbatasan internasionalnya selama dua minggu, kurang dari 36 jam sebelum siswa internasional dan pekerja migran terampil diizinkan masuk kembali ke negeri kanguru.

Hanya, Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Selasa mengatakan, dia akan mendesak para pemimpin negara bagian untuk melanjutkan rencana untuk membuka perbatasan internal sebelum Natal.

"Kita perlu membuat keputusan yang tenang. Jangan takut dengan ini (varian Omicron)," kata Morrison saat konferensi pers di Canberra, seperti dilansir Reuters.

Pembatasan perbatasan yang ketat dan penguncian cepat telah membantu Australia menjaga angka kasus Covid-19 relatif rendah, dengan sekitar 210.000 kasus dan 2.006 kematian.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×