kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,75   12,44   1.37%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awasi kegiatan AS di kawasan Teluk, Iran mengklaim tak pernah mengawali konflik


Minggu, 26 April 2020 / 06:07 WIB
Awasi kegiatan AS di kawasan Teluk, Iran mengklaim tak pernah mengawali konflik
ILUSTRASI. Presiden Iran Hassan Rouhani


Sumber: Al Jazeera | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Iran sangat mengikuti kegiatan Amerika Serikat (AS) di kawasan Teluk, tetapi Iran tidak akan pernah memulai konflik di wilayah tersebut.

Komentar Rouhani ini datang pada saat meningkatnya ketegangan antara Washington dan Teheran. Komentara pemimpin Iran itu disampaikan dalam panggilan telepon ke Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

"Republik Islam Iran mengikuti kegiatan dan gerakan Amerika dengan cermat, tetapi tidak akan pernah menjadi yang memulai konflik dan ketegangan di kawasan itu," kata Rouhani seperti dilaporkan media setempat yang dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Makin panas! Iran: Kapal perang AS akan hancur jika ancam kepentingan Iran di Teluk

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Rabu lalu (22/4) bahwa ia telah memerintahkan Angkatan Laut AS untuk menembaki setiap kapal Iran yang mengganggu kapal-kapal AS di laut.

Awal bulan ini, militer AS menyatakan 11 kapal angkatan laut Garda Revolusi Iran mendekati kapal Angkatan Laut AS di kawasan Teluk. Militer AS menyebut gerakan Angkatan Lat Iran itu berbahaya dan provokatif.

Iran menyalahkan AS untuk insiden tersebut.

"Saya telah memerintahkan pasukan angkatan laut kami untuk menghancurkan pasukan teroris Amerika di Teluk Persia yang mengancam keamanan militer Iran atau kapal-kapal non-militer," kata Jenderal Hossein Salami, pemimpin pasuka elite Iran, Corps Garda Revolusi Islam (IRGC).

"Keamanan Teluk Persia adalah bagian dari prioritas strategis Iran," tambah Salami.

Ketegangan antara Iran dan AS meningkat awal tahun ini setelah AS membunuh Qassem Soleimani, kepala pasukan elite Iran Quds, dalam sebuah serangan udara di Irak.

Pembunuhan itu membawa kedua negara ke ambang perang.

Iran membalas pada 8 Januari dengan serangan roket ke pangkalan Ain-Assad Irak di mana pasukan AS ditempatkan. Tidak ada pasukan AS yang terbunuh atau menghadapi cedera, tetapi lebih dari 100 kemudian didiagnosis menderita cedera otak traumatis.

Baca Juga: Angkatan Laut AS rilis video kapal perang Iran dekati kapal perang AS di Laut Arab




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×