kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Badai Dahsyat Melanda Eropa Tengah: Italia Menerima Peringatan Banjir dan Hujan Lebat


Rabu, 18 September 2024 / 18:01 WIB
Badai Dahsyat Melanda Eropa Tengah: Italia Menerima Peringatan Banjir dan Hujan Lebat
ILUSTRASI. Badai dengan intensitas tinggi yang melanda Eropa Tengah kini telah mencapai Italia. REUTERS/Kacper Pempel


Sumber: BBC | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badai dengan intensitas tinggi yang melanda Eropa Tengah kini telah mencapai Italia, dengan peringatan hujan lebat, angin kencang, dan banjir yang telah dikeluarkan untuk sebagian besar negara tersebut.

Kota Pescara di wilayah tengah Italia telah melaporkan adanya banjir, sementara layanan meteorologi Italia telah mengeluarkan peringatan cuaca yang berlaku mulai dari pantai utara Emilia-Romagna hingga ke wilayah selatan negara tersebut.

Peringatan ini muncul setelah banjir besar menghancurkan sebagian Polandia, Republik Ceko, Rumania, dan Austria sepanjang minggu ini, dengan setidaknya 21 orang dilaporkan tewas. Otoritas di Kroasia, Hungaria, dan Slovakia juga memperingatkan potensi banjir di hari-hari mendatang akibat badai besar yang dikenal sebagai Badai Boris.

Dampak Badai Boris: Kerusakan Besar di Polandia dan Wilayah Sekitarnya

Badai Boris membawa curah hujan dan salju dalam jumlah besar pada akhir pekan, menyebabkan banjir yang meluas di banyak bagian Eropa. Di Polandia, lebih dari 5.000 tentara telah dikerahkan untuk membantu penduduk di wilayah selatan negara itu, termasuk 40.000 orang yang dievakuasi dari kota Nysa.

Baca Juga: Eropa Tengah Siaga Hadapi Banjir Susulan, Korban Jiwa Meningkat

Di beberapa tempat, air banjir mulai surut, tetapi di tempat lain, kerusakan terus bertambah parah. Di kota Glucholazy, jembatan utama runtuh akibat meluapnya sungai, sementara banyak jalan-jalan yang tertutup lumpur. Polisi Polandia mengonfirmasi setidaknya enam orang tewas akibat banjir ini, meskipun media lokal melaporkan jumlah korban yang lebih tinggi.

Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, telah menyatakan keadaan bencana alam selama sebulan, dengan banjir terburuk diperkirakan akan melanda kota Wroclaw pada hari Rabu.

Banjir Luar Biasa di Ceko dan Austria

Republik Ceko juga mengalami banjir terburuk dalam lebih dari 27 tahun, dengan 15.000 orang dievakuasi dari wilayah perbatasan Ceko-Polandia. Kota Ostrava menjadi salah satu wilayah yang paling parah terkena dampak, setelah Sungai Oder meluap akibat hujan deras yang terjadi pada hari Selasa.

Otoritas Austria bahkan telah menutup sebagian Sungai Danube untuk lalu lintas kapal, mengingat tingginya permukaan air di sungai vital tersebut. Di Kroasia, Layanan Meteorologi dan Hidrologi memperingatkan bahwa peningkatan air di sungai-sungai bisa mencapai tingkat yang sangat jarang terjadi.

Ancaman Banjir di Hungaria dan Slovakia

Di Slovakia dan Hungaria, permukaan air Sungai Danube terus meningkat, dengan ibu kota Slovakia, Bratislava, dan ibu kota Hungaria, Budapest, bersiap menghadapi kemungkinan banjir. Layanan darurat dan sukarelawan, didukung oleh tentara di beberapa wilayah, bekerja sepanjang waktu untuk melindungi daerah dataran rendah dari ancaman banjir.

Di Hungaria, pasukan militer telah terlihat membantu membangun penghalang banjir darurat menggunakan karung pasir di desa Leanyfalu. Dalam laporan lainnya, badai ini menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur, dengan jembatan dan jalan-jalan rusak di banyak kota dan desa yang terendam.

Baca Juga: Intip Proyeksi Harga Komoditas Energi di Tengah Potensi Konflik Timur Tengah Memanas

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Cuaca Ekstrem

Curah hujan yang sangat ekstrem semakin sering terjadi di Eropa Tengah dan di seluruh dunia. Fenomena ini sesuai dengan perkiraan yang telah disampaikan oleh ilmuwan iklim tentang peningkatan intensitas hujan seiring dengan pemanasan global.

Namun, diperlukan analisis ilmiah lebih lanjut untuk menentukan seberapa besar peran perubahan iklim dalam kejadian-kejadian spesifik ini.

Atmosfer yang lebih hangat mampu menahan lebih banyak uap air, yang mengarah pada hujan yang lebih intens. Setiap kenaikan suhu global rata-rata sebesar 1°C meningkatkan kemampuan atmosfer untuk menahan kelembapan hingga sekitar 7%.

Prof. Hannah Cloke, seorang ahli meteorologi dari Universitas Reading, menyatakan bahwa perubahan iklim diperkirakan akan memperburuk kejadian banjir di masa depan jika suhu global terus meningkat.

Badai musim panas yang ekstrem akan menjadi lebih berat dan mengisi sungai-sungai dengan lebih cepat, menyebabkan banjir yang lebih parah. Dia juga mencatat bahwa hanya beberapa minggu sebelumnya, banyak bagian Eropa selatan dan timur mengalami kekeringan, gelombang panas, dan kebakaran hutan.

Baca Juga: Saham Sektor Keuangan Jadi Saham yang Paling Diburu

Banjir di Italia: Ancaman Serius di Emilia-Romagna dan Marche

Di Italia, wilayah Emilia-Romagna dan Marche menjadi area dengan perhatian terbesar, dengan prakiraan cuaca menunjukkan bahwa curah hujan selama tiga hari ke depan bisa setara dengan satu hingga dua bulan curah hujan normal.

Badan Perlindungan Sipil Nasional Italia telah mengeluarkan peringatan untuk hampir 50 wilayah, memperingatkan potensi terjadinya badai, tanah longsor, dan banjir.

Di Pescara, Abruzzo, pemadam kebakaran telah menerima lebih dari 200 panggilan darurat setelah hujan lebat menyebabkan banjir di beberapa bagian kota.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×