Sumber: MarketWatch | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Akhir-akhir ini muncul perdebatan sengit tentang apakah Warren Buffett, investor legendaris telah kehilangan sentuhan midasnya?
Perdebatan itu murujuk pada penurunan besar harga sebagian besar saham pilihan investor dari Omaha tersebut. Kendati, Buffett mencatatkan sejarah panjang sebagai investor terbaik sepanjang masa.
Lawrence Cunningham seorang profesor dari George Washington University mencoba mengulasnya dalam sebuah opini yang dipublikasikan Marketwatch pada hari Kamis (28/5).
Baca Juga: Amazon hapus pesan rasis yang muncul di beberapa daftar produk di webnya
Menurut Lawrence, yang dipertaruhkan saat ini bukan hanya reputasi Buffett, melainkan juga reputasi perusahaannya dalam mengaruhi perubahan zaman dan krisis dari tahun ke tahun dan tetap bertahan dan keluar sebagai pemenang.
Pada tahun 1979, investor legendaris Phil Fisher menulis bahwa Buffett membeli saham biasa dan mendapat untung tidak biasa. Hal itu terjadi karena Buffett berhasil mendapatkan para pemegang saham berkualitas tinggi untuk perusahaannya Berkshire.
Pembeli saham seperti Buffett mendapatkan taruhan besar dan menahan sahamnya dalam waktu lama. Mereka melihat diri mereka sebagai pemilik sebagian bisnis, memahami operasional perusahaan, dan fokus pada hasil jangka panjang dan bukan harga pasar saat ini.
Mereka ini kontras dengan traders yang mungkin bertahan dalam memegang saham tapi tidak pernah berkonsentrasi pada satu saham dan investor sementara, yang mungkin memegang saham besar tetap tidak pernah lama dan tidak ada yang berupaya memahami bisnis perusahaan yang mereka beli sahamnya.
Baca Juga: Bisnis taksi terpukul corona, Uber pangkas 600 pekerjanya di India
Kembali pada 1980an Berkshire selalu menarik pemegang saham eksklusif berkualitas tinggi. Maka tidak heran sekitar 98% pemegang saham Berskhire hingga akhir tahun 2019 adalah mereka yang memegang saham itu sejak awal melantai di bursa. Artinya hampir semua saham Berkshire Hathaway dipegang oleh investor terkonsentrasi.