kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ban Pirelli di bawah kendali BUMN China


Selasa, 24 Maret 2015 / 10:19 WIB
Ban Pirelli di bawah kendali BUMN China
ILUSTRASI. FWD Insurance meluncurkan produk FWD Safe Life Protection yang diperuntukkan untuk mendukung jiwa-jiwa petualang bagi pengguna berbagai layanan seperti Penerbangan, Hotel, Xperience melalui aplikasi Traveloka.


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Sanny Cicilia

MILAN. Perusahaan China semakin mengukuhkan taringnya di kancah global. Terbaru, China National Chemical Corp (ChemChina) membeli produsen ban terbesar kelima di dunia, Pirelli. Perusahaan pelat merah ChemChina merogoh kocek € 7,1 miliar atau  sekitar US$ 7,7 miliar untuk menguasai Pirelli.

Transaksi tersebut sudah mengantongi persetujuan pemegang saham Pirelli, Minggu (22/3).  Skema transaksinya begini. Awalnya, unit bisnis ban mobil ChemChina yakni China National Tire & Rubber membeli 26,2% saham Pirelli dari tangan sang pemegang saham terbesar, Camfin.

Rothschild dan ChemChina Finance menjadi advisor ChemChina. Sementara Camfin menunjuk Lazard sebagai penasihatnya.

Selanjutnya, ChemChina akan membeli sisa saham lewat entitas baru. Perusahaan baru ini dimiliki oleh ChemChina, pemilik Pirelli,  yakni Marco Tronchetti Provera, bank Italia UniCredit, Intesa Sanpaolo dan Rosneft.

ChemChina membeli Pirelli seharga € 15 per saham. Harga beli tersebut belum termasuk utang yang mencapai € 1 miliar. Sumber Reuters berbisik, kepemilikan saham milik perusahaan migas asal Rusia, Rosneft, di Pirelli bakal menyusut.

"Sanksi terkait Ukraina mengharuskan Rosneft menjual sebagian saham untuk mengurangi beban utang," jelas sumber tersebut, Senin (23/3). Yang jelas, transaksi ini menandai peralihan kendali Pirelli ke tangan investor China untuk pertama kalinya.

Ekspansi China

Bagi ChemChina, menguasai Pirelli menjadi jalan masuk untuk menggarap bisnis ban mobil premium yang memberikan margin tinggi. Sebaliknya, Pirelli diuntungkan dengan potensi pasar China yang besar agar bisa melampaui sang kompetitor, Michelin dan Continental.

Penelusuran Reuters, akuisisi Pirelli merupakan transaksi terbesar kelima yang pernah dilakukan perusahaan BUMN China. Aksi ChemChina turut menandai ekspansi BUMN China pasca pemberantasan korupsi besar-besaran yang ditempuh Presiden China, Xi Jinping.

BUMN China melakukan gebrakan terakhir pada tahun lalu. Kala itu, MMG Ltd membeli perusahaan tembaga asal Peru, Las Bambas dari tangan Glencore. Akuisisi Pirelli menjadi penanda ambisi China menguasai sektor otomotif.

Selama ini, perusahaan China lebih banyak bermain di telekomunikasi dan internet. Italia menjadi incaran akuisisi perusahaan China. Tahun lalu, sekitar 10 perusahaan Italia diakuisisi oleh perusahaan China.        




TERBARU

[X]
×