Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Guna meningkatkan bisnis di kawasan Asia Tenggara, Grab Holding Inc. berniat untuk mengembangkan aplikasi super regional. Mengutip Bloomberg pada Kamis (5/9), decacorn ini berniat menginvestasikan dana senilai US$ 150 juta untuk teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Dana tersebut akan digunakan untuk penelitian kecerdasan buatan di tahun depan. Tujuannya untuk mempercepat bisnisnya yang sekarang sudah memiliki beberapa layanan seperti pengiriman makanan, pembayaran digital, dan konten digital.
Baca Juga: Bankir menyebut pemangkasan suku bunga bank sentral Eropa punya efek samping serius
Grab memiliki persaingan sengit dengan GoJek untuk menjadi aplikasi serba bisa di Asia Tenggara. Grab untuk pertama kalinya menguraikan cetak biru penggunaan dan penyebaran AI.
Tak tanggung-tanggung, Co-founder Grab Tan Hooi Ling bilang pihaknya menyiapkan dana hingga US$ 100 juta yang sebelumnya diinvestasikan dalam sektor teknologi. Sehingga meningkatkan pencegahan penipuan dan teknologi pemrosesan bahasa alami.
"Kami ingin beralih dari AI-powered ke AI everywhere," kata Tan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV pada konferensi teknologi Sooner Than You Think di Singapura.
Dia melihat perusahaan teknologi akan sukses bila membangun platform hebat yang sangat terlokalisir pada masalah yang mereka coba selesaikan. Juga untuk melayani berbagai pengguna di berbagai negara, Grab membutuhkan layanan bahasa yang mumpuni.
Baca Juga: Mengapa Hong Kong begitu penting bagi China?
Oleh sebab itu, Grab bekerja dengan Microsoft Corp. untuk memberikan pemprosesan bahasa yang lebih baik dan menjadikan pemimpin pasar dalam hal perjalanan, pengiriman makanan, dan pembayaran digital.