Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - MANILA. Bank Dunia memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi Filipina tahun ini dan tahun depan akibat penundaan persetujuan anggaran dan perlambatan perdagangan global.
World Bank memperkirakan, ekonomi Filipina akan tumbuh 6,4% pada tahun ini dan 6,5% tahun depan. Angka ini hanya turun tipis daripada prediksi sebelumnya masing-masing 6,5% dan 6,6%. Pada tahun 2021, ekonomi Filipina diperkirakan tumbuh 6,5%.
"Konsumsi swasta yang tinggi karena inflasi rendah, pertumbuhan remitansi yang stabil serta pengeluaran pemilu akan menjadi sumber pertumbuhan tahun ini," kata Mara Warwick, World Bank Country Director for Brunei, Malaysia, Philippines and Thailand dalam pernyataan yang dikutip Reuters.
Prediksi baru ini sejalan dengan target pertumbuhan yang ditetapkan oleh pemerintah Filipina, antara 6%-7%. "Pertumbuhan investasi publik akan terganggu di semester pertama tapi akan pulih di semester kedua," imbuh Warwick.
Pemerintah Filipina telat mendapatkan persetujuan anggaran karena perseteruan antara Senat dan DPR. Alhasil, pemerintah sementara menggunakan anggaran tahun lalu. Saat ini, rancangan anggaran tinggal diteken oleh Presiden Rodrigo Duterte.
World Bank mengatakan, penurunan prediksi ini juga mencerminkan risiko yang muncul akibat perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China, penguatan dollar AS, serta risiko kenaikan suku bunga acuan AS. Kenaikan suku bunga acuan AS bisa mengerek biaya pinjaman Filipina untuk proyek infrastruktur.
Tahun lalu, Filipina mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2%, terendah dalam tiga tahun terakhir.
Bank Dunia mengatakan, konsumsi domestik yang menjadi penyetir utama pertumbuhan, akan naik menjadi 5,9% tahun ini dan 6% pada tahun depan. Tahun lalu, konsumsi domestik Filipina tumbuh 5,6%.