Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Kanada atau Bank of Canada (BoC) mempertahankan suku bunga acuan di level 5% dalam pertemuan dewan gubernur BoC pada Rabu malam (6/9).
Langkah BoC menahan suku bunga acuan ini untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi Kanada yang masih melambat.
Dilansir dari Reuters, Kamis (7/9), BoC sebelumnya telah menaikkan suku bunga seperempat poin di bulan Juni dan Juli untuk mengendalikan inflasi yang tinggi, dan tetap berada di atas target 2% selama 27 bulan.
Di kuartal II-2023, produk domestik bruto (PDB) Kanada menyusut 0,2% secara tahunan. Ini menandakan perekonomian Kanada mulai memasuki resesi. Namun inflasi meningkat pada bulan Juli menjadi 3,3% dan inflasi inti tetap di sekitar 3,5%.
BoC menyatakan siap menaikkan suku bunga lebih lanjut jika inflasi terus melaju. Namun para analis mengatakan sikap hawkish menunjukkan tidak berarti banyak kenaikan, setidaknya tidak dalam waktu dekat.
“Bank of Canada (BoC) mungkin saja menaikkan suku bunga, kecuali jika terjadi pertumbuhan pada kuartal ketiga. BoC kemungkikan akan melakukan kenaikan suku bunga," ujar Doug Porter, kepala ekonom di BMO Capital Markets.
Baca Juga: Kurs USD/CAD Diprediksi Melemah Terbatas di Sisa Tahun 2023
Para ekonom berharap tidak ada perubahan cepat suku bunga dalam waktu dekat. Pada kuartal ketiga 2023 diperkirakan pertumbuhan ekonomi masih tetap melambat.
Ekonom bilang, BoC juga akan tetap menahan suku bunga pada Oktober dan Desember.
Gubernur Bank of Canada Tiff Macklem mengatakan inflasi bakal meningkat dalam waktu dekat. Di sisi lain suku bunga yang berada di level tertinggi sejak 22 tahun terakhir ini, menyebabkan masyarakat menahan pengeluaran.
Selain itu, kata dia, ekonomi telah masuk pada pertumbuhan yang lebih lemah sehingga diperlukan pengurangan harga.
Inflasi Kanada mencapai level tertinggi selama empat dekade di 8,1% pada tahun lalu. BoC telah menaikkan suku bunga sebanyak 10 kali sejak Maret 2022 untuk mencoba menurunkan inflasi kembali ke target.
Dukungan terhadap Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah merosot di tengah inflasi yang tinggi karena saingannya dari Partai Konservatif, Pierre Poilievre mengecamnya.
Kebijakan Trudeau telah memicu inflasi dengan pengeluaran pemerintah dan menaikkan suku bunga selama krisis perumahan.
"Keputusan Bank of Canada untuk mempertahankan suku bunga semalam merupakan sebuah kelegaan bagi warga Kanada," Menteri Keuangan Chrystia Freeland
Baca Juga: Ekonom AS Joseph Stiglitz: Inflasi Masih Menjadi Tantangan
Imbal hasil dua tahun Kanada diperdanagkan pada level 6,3 basis poin (bps) jauh di bawah ekuivalen di AS dengan kesenjangan 36,5 bps yang mendukung catatan AS. Untuk pasar uang terlihat adanya peluang kenaikan sebesar 14% di hari Rabu.