kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bank Sentral Kanada Kerek Suku Bunga ke Level Tertinggi dalam 22 Tahun


Kamis, 08 Juni 2023 / 20:46 WIB
Bank Sentral Kanada Kerek Suku Bunga ke Level Tertinggi dalam 22 Tahun
ILUSTRASI. Bank of Canada. REUTERS/Chris Wattie


Reporter: Vina Destya | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - OTTAWA. Bank of Canada (BoC) menaikkan suku bunga di level tertinggi sejak 22 tahun terakhir sebesar 4,75% pada hari Rabu (8/6). Suku bunga Bank of Canada terakhir kali berada di angka 4,75% pada bulan April dan Mei 2001.

Dolar Kanada naik 0,4% ke level 1,3350 per dolar AS, setelah menyentuh level terkuatnya dalam empat bulan terakhir sebesar 1,3322 per dolar AS.

Dilansir dari Reuters, analis memperkirakan pada bulan Juli akan terjadi kenaikan suku bunga lagi dengan diikuti pengetatan lebih lanjut pada bulan September 2023.

Kenaikan ini disebabkan oleh pengeluaran konsumen yang kuat, peningkatan aktivitas rumah tangga, dan pasar tenaga kerja yang ketat.

Baca Juga: 37 Jet Tempur China Mendekat, Sistem Pertahanan Udara Taiwan Masuk Mode Aktif

Sejak Januari, Bank Sentral Kanada telah menahan untuk tidak menilai dampak dari kenaikan sebelumnya. Setelah sebelumnya menaikkan biaya pinjaman sebanyak delapan kali pada Maret 2022 ke level yang paling tinggi selama 15 tahun terakhir yaitu sebesar 4,50%.

Inflasi tahunan dalam 10 bulan terakhir meningkat menjadi 4,4% pada bulan April 2023. 

Kepala Strategi TD Securities Andrew Kelvin mengatakan bahwa untuk mencapai target inflasi perlu dilakukan lebih banyak pengetatan.

“Untuk menurunkan permintaan, yang merupakan tujuan bank untuk mencapai target inflasi sebesar 2%, kami hanya perlu lebih banyak pengetatan," ujarnya.



TERBARU

[X]
×