kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bank Sentral Argentina Kerek Suku Bunga Hingga 81% Setelah Inflasi Lampaui Batas


Jumat, 21 April 2023 / 06:57 WIB
Bank Sentral Argentina Kerek Suku Bunga Hingga 81% Setelah Inflasi Lampaui Batas
Bendera Argentina. Bank Sentral Argentina Kerek Suku Bunga Hingga 81% Setelah Inflasi Lampaui Batas.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Bank Sentral Argentina menaikkan suku bunga acuan hingga 300 basis poin pada hari Kamis, 20 April 2024, yang melebihi perkiraan analis. Kenaikan suku bunga yang signifikan tersebut adalah respons atas inflasi yang melonjak melewati ekspektasi pada Maret 2023, mencapai 104% secara tahunan.

Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa otoritas Bank Sentral Argentina telah memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan menjadi 81% dari tingkat sebelumnya sebesar 78%, setelah data inflasi bulan Maret mencapai 7,7%, tingkat bulanan tertinggi dalam dua dekade.

Kenaikan ini merupakan tindakan baru dalam upaya Bank Sentral Argentina untuk menangani masalah lonjakan harga dan cadangan mata uang asing yang menipis. Sementara itu, nilai mata uang peso telah mencapai rekor terendah terhadap dolar di pasar paralel.

Baca Juga: Dampak Kekeringan, Inflasi di Argentina Melambung Lebih Cepat dari Perkiraan

Kekeringan yang berlangsung telah merusak ekspor kedelai dan jagung, komoditas ekspor utama Argentina.

Pada bulan Maret, Bank Sentral Argentina juga telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak 300 basis poin, yang merupakan kenaikan pertama sejak September di akhir siklus pengetatan yang intens sepanjang sebagian besar tahun 2022. Otoritas terkait ingin menurunkan suku bunga pada tahun ini dengan harapan bahwa inflasi akan mereda.

Namun, inflasi terus meningkat, mendorong tingkat kemiskinan mendekati 40% dan merugikan pemerintahan Presiden Alberto Fernandez. Pemerintahan ini telah tertinggal dari oposisi konservatif dalam jajak pendapat publik menjelang pemilihan Oktober.

Reuters melaporkan pada awal bulan ini bahwa anggota dewan bank sentral sedang membahas kenaikan suku bunga lainnya untuk mengendalikan salah satu tingkat inflasi tertinggi di dunia. Para analis memperkirakan bahwa kenaikan tersebut akan mencapai 200 basis poin.

Baca Juga: 10 Negara Berkembang Ini Menghadapi Krisis Utang Akut

Jajak pendapat Bank Sentral memperkirakan bahwa inflasi akan berakhir pada tahun ini sebesar 110%, sementara J.P. Morgan memperkirakan bisa mencapai 130%.

Dalam sebuah pernyataan, bank sentral mengatakan bahwa mereka akan "terus memantau evolusi tingkat harga umum, dinamika pasar pertukaran, dan agregat moneter untuk tujuan mengkalibrasi kebijakan suku bunga."



TERBARU

[X]
×