Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bank of Japan (BoJ) mengisyaratkan masih akan melanjutkan strategi kebijakan moneternya saat ini, dengan menahan suku bunga. Ini sejalan dengan pertumbuhan harga yang masih melambat dari target bank sentral tersebut.
Gubernur BoJ Kazuo Ueda bilang data inflasi terbaru Negeri Sakura tersebut masih di bawah target sebesar 2%. Meski demikian, inflasi tahunan Jepang tercatat sebesar 31,% pada Juli 2023.
“Angka tersebut diperkirakan akan menurun menjelang akhir tahun,” ujar Ueda dikutip dari Bloomberg (27/8).
Mengacu pada pertumbuhan ekonomi Jepang awal tahun ini, Ueda mengatakan hal tersebut sampai batas tertentu merupakan respons terhadap pelonggaran pembatasan terkait pandemi.
“Kami pikir permintaan domestik masih dalam tren yang sehat, meskipun hal ini perlu dicermati dengan data kuartal ketiga,” kata Ueda.
Baca Juga: Inflasi Inti Jepang Turun, Tetapi Tekanan Harga Tetap Ada
Ueda tidak mengomentari nilai tukar mata uang asing dalam pidatonya, yang merupakan bagian dari panel globalisasi.
Dia berbicara sehari setelah Gubernur The Fed Jerome Powell menjatuhkan yen terhadap dolar dengan mengindikasikan suku bunga AS kemungkinan akan tetap tinggi dan mungkin akan meningkat lebih lanjut.
BOJ menilai, pihaknya perlu mempertahankan suku bunga ultra rendah sampai jelas bahwa permintaan domestik yang kuat dan upah yang lebih tinggi menggantikan faktor-faktor yang menekan biaya sebagai pendorong utama kenaikan harga. Oleh karenanya, menjaga inflasi tetap berada di sekitar targetnya.
Ueda juga mengatakan permintaan domestik masih dalam tren yang sehat dan investasi tetap didukung oleh rekor keuntungan yang tinggi.
Investor telah menunggu petunjuk kapan BOJ akan mengubah kebijakan pengendalian kurva imbal hasil, di mana bank tersebut akan mempertahankan suku bunga jangka pendek sebesar -0,1% dan imbal hasil obligasi 10 tahun sekitar 0%.
Sementara itu, sebagian besar pengamat tidak lagi memperkirakan adanya perubahan kebijakan tahun ini karena Ueda memerlukan waktu untuk memantau tekanan inflasi, lemahnya yen, dan tingginya imbal hasil obligasi dalam beberapa tahun.
Baca Juga: Kolaborasi Energi, Ini Sejumlah Poin yang Dihasilkan ASEAN Energy Business Forum
Laporan pemerintah pada hari Jumat menunjukkan bahwa inflasi di Tokyo melambat di bawah 3% untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun, sebuah hasil yang mendukung pandangan Bank of Japan bahwa pertumbuhan harga akan melambat.
Pemerintah juga telah menetapkan batas tunjangan sebesar 50 basis poin di sekitar target imbal hasil 10 tahun. Namun, BOJ mengatakan bahwa mereka sekarang akan mengizinkan imbal hasil 10-tahun naik sebanyak 1,0%.