kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank of Korea Menaikkan Perkiraan Inflasi, Masih Menimbang Kenaikan Bunga Lebih Besar


Selasa, 21 Juni 2022 / 12:05 WIB
Bank of Korea Menaikkan Perkiraan Inflasi, Masih Menimbang Kenaikan Bunga Lebih Besar


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Bank sentral Korea Selatan, Bank of Korea (BOK) memperkirakan inflasi akan lebih tinggi daripada proyeksi sebelumnya. Bank sentral akan menilai dengan cermat beban pembayaran utang untuk menentukan apakah kenaikan suku bunga setengah poin pada bulan Juli adalah tepat.

Bank of Korea menaikkan perkiraan inflasi rata-rata tahun 2022 secara tajam menjadi 4,5% kurang dari sebulan yang lalu. Kini, bank sentral tidak menutup kemungkinan inflasi melebihi 4,7% yang dicapai pada tahun 2008.

"Kami tidak hanya melihat inflasi ketika memutuskan apakah kami perlu mengambil langkah besar," kata Gubernur Rhee Chang-yong mengenai potensi kenaikan suku bunga 50 basis points (bps).

Baca Juga: Pasar Obligasi Domestik Diperkirakan Sudah Mulai Lepas dari Tekanan

Rhee menambahkan bahwa pihaknya perlu berdiskusi dengan anggota Dewan Kebijakan Moneter mengenai kenaikan suku bunga untuk melihat secara komprehensif dampak penguatan inflasi pada pemulihan (ekonomi) dan beban pembayaran suku bunga.

BOK bulan lalu menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1,75%. Bank of Korea bergabung dengan gelombang pengetatan kebijakan global saat bank sentral bergulat dengan lonjakan harga yang tidak terlihat dalam beberapa dekade.

Awal bulan ini, Federal Reserve AS menaikkan suku bunganya sebesar 75 basis poin menjadi 1,50%-1,75%. Lonjakan suku bunga ini mengipasi pandangan bahwa BOK juga dapat memberikan kenaikan yang lebih besar daripada biasanya 25 basis poin dalam beberapa minggu mendatang untuk mengekang arus keluar modal.

Baca Juga: BI Diramal Akan Kerek Suku Bunga Tahun Ini, Begini Harapan Bankir

Tekanan ke atas terhadap harga minyak telah meningkat karena embargo Uni Eropa terhadap minyak mentah dan minyak Rusia. Harga minyak juga menguat akibat pelonggaran lockdown di China.

Di sisi permintaan, BOK mencatat bahwa pencabutan aturan jarak sosial dan anggaran tambahan kemungkinan akan menambah tekanan inflasi. Inflasi Korea Selatan meningkat pada bulan Mei untuk bulan keempat berturut-turut menjadi 5,4%. Ini adalah laju inflasi tercepat sejak Agustus 2008. Angka inflasi berada di atas target bank sentral 2% untuk bulan ke-14 berturut-turut.

Negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia ini telah membatalkan semua pembatasan terkait Covid-19 sejak akhir April, kecuali mandat untuk memakai masker di dalam ruangan. Korsel bulan lalu menambah anggaran 62 triliun won atau Rp 710 triliun untuk mendukung usaha kecil dan wiraswasta yang terkena pembatasan jarak sosial selama pandemi.




TERBARU

[X]
×