Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Bank Central China menyuntikkan dana tunai harian terbesar melalui operasi pasar terbuka pada Rabu (16/1). Suntikan dana ini semakin menguatkan adanya pelonggaran kebijakan untuk menghadapai perlambatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Dalam operasi pasar terbuka, PBoC menyuntikkan dana segar CNY 350 miliar melalui reverse bond repurchase agreement bertenor tujuh hari dan CNY 220 miliar melalui reverse repo bertenor 28 hari.
Secara netto, Bank Sentral China menyuntikkan CNY 560 miliar (US$ 82,73 miliar) untuk hari ini, repo sebesar CNY 10 miliar akan jatuh tempo hari ini.
Mengutip Reuters, Rabu (16/1) People's Bank of China (PBoC)menyatakan, suntikan dana ini dilakukan menjaga kecukupan likuiditas perbankan sekaligus mengantisipasi tingginya kebutuhan dana saat puncak musim pembayaran pajak. "Keseluruhan likuiditas di sistem perbankan turun drastis," ujar bank central China dalam sebuah pernyataan di situs resminya.
"Data perdagangan yang memburuk pada Desember dan kontraksi manufaktur diterjemahkan oleh otoritas bahwa ekonomi butuh lebih banyak dukungan, dan injeksi besar hari ini mencerminkan hal itu,"jelas Trinh Nguyen, ekonom senior Natixis Hong Kong.
"Kabar ini jelas, ekonomi butuh bantuan," imbuhnya.
Pada Selasa lalu, para pejabat China mengisyaratkan akan meluncurkan lebih banyak langkah stimulus dalam waktu dekat, setelah data kinerja ekspor impor menunjukkan perlambatan di luar dugaan yang memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Ming Ming, head of fixed income research CITIC Securities mengatakan, suntikan dana oleh PBoC dilakukan untuk melawan faktor musiman termasuk pembayaran pajak dan meningkatnya permintaan uang tunai untuk liburan Imlek di awal Februari 2019.