kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank sentral empat negara ini lakukan uji coba penggunaan mata uang digital


Kamis, 02 September 2021 / 15:48 WIB
Bank sentral empat negara ini lakukan uji coba penggunaan mata uang digital
ILUSTRASI. Uang fiat adalah mata uang yang secara resmi dikeluarkan oleh bank sentral seperti uang fisik kertas dan koin.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Proyek ujicoba penggunaan mata uang digital bank sentral atau central bank digital currencies (CBDC) semakin ramai. Yang terbaru, bank sentral empat negara yakni Australia, Singapura, Malaysia dan Afrika Selatan akan melakukan uji coba pembayaran lintas batas menggunakan CBDC.

Ujicoba ini dilakukan untuk melihat apakah transaksi pembayaran lintas negara bisa diselesaikan dengan biaya lebih murah dan lebih mudah. 

Saat ini ini banyak pemerintahan dan bank sentral di seluruh dunia sedang menjajaki penggunaan CBDC, yang merupakan bentuk digital dari mata uang yang ada. 

China misalnya sedang melakukan ujicoba CDBC yang fokus pada ritel yang dirancang untuk meniru uang tunai yang beredar. Sedangkan negara lain sedang mempertimbangkan untuk menggunakan CBDC wholesales untuk meningkatkan cara kerja intenal sistem keuangan mereka. 

Sebagian besar proyek CDBC masih dalam tahap awal dan terfokus di dalam negeri. Namun, mengembangkan aturan dan kerangka kerja global bagaimana CBDC dapat digunakan secara internasional cukup rumit secara teknis dan memiliki potensi politis. 

Baca Juga: Simak beberapa aset kripto yang dianggap menarik saat ini

Dalam pernyataan Reserve Bank of Australia (RBA), Bank Negara Malaysia, Monetary Authority of Singapore, South African Reserve Bank, dan Bank of International Settlement's Innovation Hub sebagai pemimpim skema tersebut mengatakan, proyek ujicoba CBDC itu bertujuan  untuk mengembangkan prototipe platform bersama untuk transaksi lintas batas menggunakan beberapa CBDC.

Platform ini akan memungkinkan lembaga keuangan untuk bertransaksi langsung satu sama lain di CBDC, yang dapat menghilangkan kebutuhan akan perantara dan mengurangi waktu dan biaya transaksi. Hasil ujicoba yang juga akan mengeksplorasi desain teknis serta tata kelola dan operasi yang berbeda ini akan dipublikasi pada pada awal 2022. 

"Platform bersama multi-CBDC memiliki potensi untuk melompati pengaturan pembayaran warisan dan berfungsi sebagai dasar untuk platform penyelesaian internasional yang lebih efisien," Asisten Gubernur Bank Sentral Malaysia Fraziali Ismail dalam pernyataan tersebut seperti dikutip Reuters, Kamis (2/9).

Proyek terpisah yang dipimpin BIS yang mengeksplorasi penggunaan CBDC untuk pembayaran lintas batas juga sedang berlangsung. Proyek ini melibatkan bank sentral dari China, Hong Kong, Thailand, dan UEA.

Selanjutnya: Mayoritas bankir: Bitcoin bisa gantikan mata uang fiat seperti dollar AS




TERBARU

[X]
×