Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tri Adi
Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin berhembus. Mungkin pepatah itu cocok disematkan pada miliarder Kazuo Okada asal Jepang ini. Di tengah kesuksesan bisnis dan gelimang harta, ia harus menghadapi sejumlah kasus sengketa bisnis di usia yang sudah senja. Selain perebutan saham dengan mantan rekan bisnisnya, Kazuo juga menghadapi tuduhan penyelewengan dana perusahaan. Ini membuatnya sering berurusan dengan pengadilan.
Menjadi orang kaya tidak selamanya menyenangkan. Kazuo Okada, orang terkaya ke-16 di Jepang ini harus menghadapi masalah pelik di usia yang kini telah memasuki 74 tahun. Sejumlah kasus membelitnya dari perebutan saham dengan raja judi Las Vegas, Steve Wynn yang dulu adalah rekan bisnisnya, sampai tuduhan penyalahgunaan dana perusahaan yang ia dirikan yakni Universal Entertainment Corp.
Persaingan bisnis membuat Okada harus lengser dari posisi direktur eksekutif dan pemilik saham di Wynn Resort, perusahaan pengembangan hotel kelas atas dan kasino yang berbasis di Las Vegas Amerika Serikat (AS) yang dijalankan bersama Wynn. Namun, Wynn memilih memutuskan persahabatan dengan Okada, karena tak rela saham Wynn Resort dikuasai.
Sebelumnya pada pendirian Wynn Resort tahun 2002, Okada dan Steve Wynn memiliki saham Wynn Resort masing-masing sebesar 20%. Namun pada tahun 2010, ketika Steve dan istrinya Elaine Wynn bercerai, kedua sahabat karib ini sebelumnya menadatangai perjanjian terkait pembatasan penjualan dan penguasaan saham di Wynn Resort. Proses perceraian Wynn itu, membuat sahamnya berkurang dan Okada menjadi sebagai pemegang saham mayoritas.
Setelah menjadi pemegang saham mayoritas, keduanya kembali berselisih dan bersaing dalam merebutkan bisnis pariwisata dan perjudian kasino di Manila Filipina. Atas hal itu, pada tahun 2012, Wynn memerintahkan Okada keluar dari Wynn Resort dan memaksa menjual sahamnya, dengan diskon 30% atau senilai US$ 1,9 miliar atas tuduhan Okada telah menyuap para pejabat perjudian di Filipina.