Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tri Adi
Dalam pengajuan pengadilan di 2013, pengacara Okada menulis, bahawa Wynn menolak berdamai dengan Okada, karena Okada melalui saham Aruze USA terus mengendalikan bisnis Wynn termasuk dalam pemilihan Dewan Direksi. Aruze USA, adalah anak usaha milik Okada, dan berada di bawah naungan Universal Entertainment Corp.
Ketika Wynn Resorts menuduh Okada melakukan pembayaran yang tidak semestinya kepada kepada pejabat Filipina, dokumen pengadilan menunjukkan hal yang sebaliknya. Pengacara Okada menulis pada tahun 2013, ia keberatan dengan sumbangan oleh Wynn Resorts seharga US$ 135 juta untuk Universitas Macau, yang diindikasikan untuk memuluskan bisnis Wynn di Makau.
Sekarang pada tahun 2018, kasus ini masih bergulir. Aruze USA akan diadili atas kepemilikan saham Wynn Resorts. Nantinya pengadilan yang akan menentukan agar Dewan direksi perusahaan yang memutuskan keberlanjutan kasus tersebut. Tetapi jika pengadilan berpihak pada Okada dan Aruze USA, maka ia akan memenangi jumlah saham yang menjadi sengketa, yaitu 25 juta saham dan sekarang bernilai US$ 4,1 miliar.
Tapi Okada tidak lagi di pucuk pimpinan Universal Entertainment, yang sepenuhnya memiliki Aruze USA, dan Steve Wynn keluar sebagai bos Wynn Resort. Dengan kondisi tersebut, kemungkinan perusahaan Wynn Resorts dan Universal Entertainment akan menyelesaikan masalah ini di luar pengadilan.
Belum selesai kasus itu berselang, pada 2017 Okada dituduh menyalahgunakan uang jutaan dolar dari perusahaan induknya Okada Holdings. Pemegang saham mayoritas Universal Entertainment Corporation mencopotnya sebagai pemimpin dari perusahaan yang ia dirikan sendiri.
Okada diduga menyelewengkan dana perusahaan tanpa persetujuan dewan direksi. Namun, Okada membantah tuduhan itu dan masih berjuang untuk tetap menjadi pemilik Universal Entertainment.
(Selesai)