kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Banyak terbelit kasus sengketa bisnis di usia senja (3)


Jumat, 14 September 2018 / 15:47 WIB
Banyak terbelit kasus sengketa bisnis di usia senja (3)
ILUSTRASI. FENOMENA - Kazuo Okada


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tri Adi

Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin berhembus. Mungkin pepatah itu cocok disematkan pada miliarder Kazuo Okada asal Jepang ini. Di tengah kesuksesan bisnis dan gelimang harta, ia harus menghadapi sejumlah kasus sengketa bisnis di usia yang sudah senja. Selain perebutan saham dengan mantan rekan bisnisnya, Kazuo juga menghadapi tuduhan penyelewengan dana perusahaan. Ini membuatnya sering berurusan dengan pengadilan.

Menjadi orang kaya tidak selamanya menyenangkan. Kazuo Okada, orang terkaya ke-16 di Jepang ini harus menghadapi masalah pelik di usia yang kini telah memasuki 74 tahun. Sejumlah kasus membelitnya dari perebutan saham dengan raja judi Las Vegas, Steve Wynn yang dulu adalah rekan bisnisnya, sampai tuduhan penyalahgunaan dana perusahaan yang ia dirikan yakni Universal Entertainment Corp.

Persaingan bisnis membuat Okada harus lengser dari posisi direktur eksekutif dan pemilik saham di Wynn Resort, perusahaan pengembangan hotel kelas atas dan kasino yang berbasis di Las Vegas Amerika Serikat (AS) yang dijalankan bersama Wynn. Namun, Wynn memilih memutuskan persahabatan dengan Okada, karena tak rela saham Wynn Resort dikuasai.

Sebelumnya pada pendirian Wynn Resort tahun 2002, Okada dan Steve Wynn memiliki saham Wynn Resort masing-masing sebesar 20%. Namun pada tahun 2010, ketika Steve dan istrinya Elaine Wynn bercerai, kedua sahabat karib ini sebelumnya menadatangai perjanjian terkait pembatasan penjualan dan penguasaan saham di Wynn Resort. Proses perceraian Wynn itu, membuat sahamnya berkurang dan Okada menjadi sebagai pemegang saham mayoritas.

Setelah menjadi pemegang saham mayoritas, keduanya kembali berselisih dan bersaing dalam merebutkan bisnis pariwisata dan perjudian kasino di Manila Filipina. Atas hal itu, pada tahun 2012, Wynn memerintahkan Okada keluar dari Wynn Resort dan memaksa menjual sahamnya, dengan diskon 30% atau senilai US$ 1,9 miliar atas tuduhan Okada telah menyuap para pejabat perjudian di Filipina.

Dalam pengajuan pengadilan di 2013, pengacara Okada menulis, bahawa Wynn menolak berdamai dengan Okada, karena Okada melalui saham Aruze USA terus mengendalikan bisnis Wynn termasuk dalam pemilihan Dewan Direksi. Aruze USA, adalah anak usaha milik Okada, dan berada di bawah naungan Universal Entertainment Corp.

Ketika Wynn Resorts menuduh Okada melakukan pembayaran yang tidak semestinya kepada kepada pejabat Filipina, dokumen pengadilan menunjukkan hal yang sebaliknya. Pengacara Okada menulis pada tahun 2013, ia keberatan dengan sumbangan oleh Wynn Resorts seharga US$ 135 juta untuk Universitas Macau, yang diindikasikan untuk memuluskan bisnis Wynn di Makau.

Sekarang pada tahun 2018, kasus ini masih bergulir. Aruze USA akan diadili atas kepemilikan saham Wynn Resorts. Nantinya pengadilan yang akan menentukan agar Dewan direksi perusahaan yang memutuskan keberlanjutan kasus tersebut. Tetapi jika pengadilan berpihak pada Okada dan Aruze USA, maka ia akan memenangi jumlah saham yang menjadi sengketa, yaitu 25 juta saham dan sekarang bernilai US$ 4,1 miliar.

Tapi Okada tidak lagi di pucuk pimpinan Universal Entertainment, yang sepenuhnya memiliki Aruze USA, dan Steve Wynn keluar sebagai bos Wynn Resort. Dengan kondisi tersebut, kemungkinan perusahaan Wynn Resorts dan Universal Entertainment akan menyelesaikan masalah ini di luar pengadilan.

Belum selesai kasus itu berselang, pada 2017 Okada dituduh menyalahgunakan uang jutaan dolar dari perusahaan induknya Okada Holdings. Pemegang saham mayoritas Universal Entertainment Corporation mencopotnya sebagai pemimpin dari perusahaan yang ia dirikan sendiri.

Okada diduga menyelewengkan dana perusahaan tanpa persetujuan dewan direksi. Namun, Okada membantah tuduhan itu dan masih berjuang untuk tetap menjadi pemilik Universal Entertainment.

(Selesai)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×